Liputanjatim.com – Mutu dan daya saing pengolahan produk perikanan menjadi salah satu perhatian serius anggota Komisi IV DPR RI dari FraksI Partai Kebangkitan Bangsa, Drs. H. Ibnu Multazam.
Wakil rakyat idola petani ini, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Mutu dan Nilai Tambah Produk Perikanan di Ponorogo, Minggu (20/3/2022).
Kehadiran Ketua DPC PKB Kabupaten Ponorogo ini, turun bersama Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP yang diwakili Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Dr. Trisna Ningsih, A.Pi., M.Si., membuka secara resmi Bimtek yang diikuti 70 peserta dengan tema “Hasilkan Produk Kelautan dan Perikanan Bermutu, Bernilai Tambah, Berdaya Saing”.
“Setelah beberapa waktu lalu bantuan berupa alat produksi kami turunkan, kali ini giliran bimtek untuk para pelaku usaha produk perikanan,” kata Ibnu Multazam.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa para pelaku usaha perikanan tetap akan dibina sampai proses pemasaran.
“Pembinaan dilakukan mulai proses awal sampai akhir. Artinya mulai proses pembuatan produk, pengemasan, pemasaran serta mempunyai izin edar akan terus dibina. Supaya produk lokal Ponorogo semakin baik, dan perekonomian pelaku usahanya semakin meningkat,” tandas Ibnu Multazam.
Mewakili Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Dr. Trisna Ningsih, A.Pi., M.Si., menambahkan bahwasannya produk ikan dapat diolah tanpa ada bagian yang dibuang.
“Perlu diketahui, produk perikanan dapat diolah mulai dari kepala, daging, tulang, sisik dan ekor tanpa ada yang dibuang, hingga semua bagian ikan mempunyai nilai tambah” terang Trisna Ningsih.
“Kami bersama mitra kami anggota DPR RI Ibnu Multazam akan turut senang jika produk lokal Ponorogo nantinya bisa edar di skala nasional. Apalagi jika bisa tembus ekspor, itu yang sangat kami harapkan” pungkas Trisna Ningsih.
Untuk mendongkrak semangat peserta, turut dihadirkan para pelaku usaha yang telah berhasil di bidang pengolahan ikan hingga mempunyai reseller di pelbagai kota besar di Jawa Timur. Para pelaku usaha tersebut diantaranya Suharni asal Badegan dan Asri Ananda asal Siman Ponorogo.
