Dorong Peran Intelektual, Jaringan Aktivis MUDAH Sodorkan Sembilan Rekomensasi di Pilkada Pasuruan

Liputanjatim.com-Sejumlah pemuda di Pasuruan mengataskan Jaringan Aktivis MUDAH mendorong terciptanya dinamika intelektual dalam proses Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan.

Buah pikiran tersebut muncul tatkala sejumlah aktivis berkumpul dari forum-forum kecil hingga timbulah gerakan intelektual dan dideklarasikan di Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini Pasuruan, Selasa (15/10/2024).

Koordinator Jaringan Aktivis MUDAH Multazamud Dzikri mengatakan, kelompoknya ini terbentuk murni dari inisiatif sejumlah aktivis di Pasuruan. Mereka dikatakannya biasa bertukar pikiran hingga menyatukan semangat membangun Pasuruan.

“Gerakan ini organik, saya hanya tergerak untuk bergabung dan kebetulan diminta untuk mengomandani gerakan ini. Saya dipilih dan disepakati oleh para aktivis yang hadir,” ujarnya.

“Aktivis yang tergabung mendorong ada dinamika intelektual dalam pergulatan pilkada di Kabupaten Pasuruan,” lanjut Multazam.

Politisi muda PKB ini mengatakan, Jaringan Aktivis MUDAH tersebut tidak hanya siap mengkontribusikan pemikirannya disaat pilkada Pasuruan berlangsung. Namun pasca Pilkada terlaksana, pihaknya juga bersedia mengambil peran intelektual agar tercipta kepemerintahan yang diinginkan masyarakat.

“Sebagai aktor intelektual, para aktivisi siap berkomitmen mengambil peran intelektual. Bukan hanya urusan pilkada, tapi mengisi ruang kosong pembangunan pasca pilkada,” kata dia.

Diceritakannya, forum tersebut dimulai dari diskusi kecil para aktivis diberbagai tempat, termasuk mendiskusikan siapa yang layak didukung dan dimenangkan. Maka terpilihlah Pasangan Calon Bupati Gus Mujib dan Ning Wardah (MUDAH) untuk mereka perjuangkan di Pilkada Pasuruan.

“Prinsipnya secara kelembagaan, bersama Jaringan Aktivis MUDAH siap memenangkan Gus Mujib dan Ning Warda dengan segala potensi dan kekuatan aktivis di Kabupaten Pasuruan,” paparnya.

Tidak hanya itu, dalam deklarasi tersebut, Jaringan Aktivis MUDAH mengeluarkan 9 rekomendasi sebagai buah dari diskusi mereka. Sembilan rekomendasi itu untuk mempertajam dan memperkuat kebijakan dan pembangunan di daerah yang berorientasi kepada masyarakat luas secara adil.

Berikut rekomendasi dari mereka:

• Mengentaskan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Pasuruan melalui kebijakan perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat

• Mengarusutamakan kebijakan dan pembangunan yang ramah anak, perempuan, disabilitas, dan lansia.

• Memastikan investasi yang masuk berorientasi padat modal dan memprioritaskan pekerja warga Kabupaten Pasuruan

• Mendukung sinergi pendidikan formal, nonformal, dan informal serta melibatkan masyarakat dan dunia usaha

• Mengembangkan produk angrokomplek unggulan Kabupaten Pasuruan dan pengembangan usaha mikro kecil yang berdaya saing

• Membangun fasilitas untuk kegiatan kesenian dan kebudayaan serta olahraga

• Membersamai anak-anak muda dalam mengembangan kompetensi Abad 21

• Menfasilitasi kolaborasi dan integrasi bisnis diantara berbagai pegiat wisata dalam pengembangan ragam destinasi (Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Sejarah, dan Wisata Religi) sehingga mampu menopang kawasan wisata di lingkar Gunung Bromo, Gunung Arjuna, Danau Ranu, dan wilayah pesisir. 

• Mewujudkan pembangunan karakter masyarakat Kabupaten Pasuruan yang religius pluralistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here