Dinilai Sewenang-wenang, Menteri Satryo Soemantri Didemo Pegawainya Sendiri

Liputanjatim.com – Ratusan pegawai yang tergabung dalam Paguyuban Pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada Senin (20/1/2025).

Aksi ini dipicu oleh pemecatan sepihak yang dilakukan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro terhadap salah satu pegawai, Neni Herlina, yang telah bekerja sebagai Pranata Humas Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga di kementerian tersebut.

Dalam aksinya, para demonstran membawa spanduk bertuliskan, “Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar dan Pecat” dan “Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga.”

Neni sendiri mengungkapkan ketidakadilan yang diterimanya, terutama setelah dia diperlakukan seperti penghuni kost yang diusir tanpa alasan yang jelas.

“Saya diusir layaknya penghuni kost yang tidak membayar sewa? Apakah pantas seorang pimpinan tertinggi kementerian memindahkan stafnya tanpa mengacu kepada Peraturan PNS/ASN yang berlaku?” ujar Neni.

Neni menambahkan bahwa masalah tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak Oktober 2024, berawal dari masalah sepele terkait meja kerja milik istri Menteri Satryo, Silvia Ratnawati Brodjonegoro.

“Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada saya,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Neni juga menyoroti sikap Menteri Satryo yang dinilai telah dipengaruhi oleh sang istri.

“Di lantai 18 (Kantor Satriyo) sekarang sudah tidak ada (pegawai) perempuan. Kemungkinan istrinya cemburuan,” kata Neni.

Sikap keras dan kasar dari istri Menteri Satryo juga mendapat sorotan dari Neni.

“Attitude ibu menteri ini juga disayangkan. Kalau bicara itu kasar,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pegawai Kemendiktisaintek, Suwitno, menilai bahwa perubahan pejabat yang dilakukan oleh Menteri Satryo sangat tidak profesional dan tidak sesuai prosedur yang berlaku.

Ia juga menambahkan bahwa banyak pegawai yang merasa tertekan akibat kebijakan yang dinilai semena-mena.

“Itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara yang juga tidak sesuai prosedur,” ungkap Suwitno,

Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan dan tidak adil bagi para pegawai di lingkungan Kemendiktisaintek.

Para demonstran berharap agar pemerintah, khususnya Presiden, dapat turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan keadilan bagi para pegawai yang merasa terdiskriminasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here