LIPUTAN JATIM

Di Tengah Pandemi, Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Pengantin Nusantara

Banyuwangi

Festival Pengantin Nusantara di Banyuwangi

Liputanjatim.comPemkab Banyuwangi menggelar Festival Pengantin Nusantara kemarin (3/6). Pelaksanaan Festifal diselenggarakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat.

Kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian pengantin khas Banyuwangi. Acara yang mengangkat tema ‘Mupus Braen’ ini digelar di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Tujuannya melestarikan tata rias pengantin tradisional.

Sebanyak 18 penampil rias pengantin bergantian tampil di atas catwalk. Mereka menyuguhkan riasan dan baju khas pengantin Banyuwangi.

“Kami setiap tahun rutin mengadakan kegiatan seperti ini. Perlu kami sampaikan bahwa HARPI Melati ini bukan hanya di Banyuwangi. Namun HARPI Melati ini pengantin nusantara. Namun kali ini kami mengusung Pengantin Using Banyuwangi yaitu Mupus,” ujar Ketua HARPI Banyuwangi Soeherman, Kamis (3/6/2021).

Untuk diketahui, Mupus Braen ada 3 macam. Yakni Mupus Braen Blambangan, Sembur Kemuning dan Sekar Kedaton. Riasan pengantin Banyuwangi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970. Seiring perkembangan zaman, riang pengantin ini semakin pudar.

Oleh karena itu, dalam Festival Pengantin Nusantara digelar pula kegiatan pelatihan rias kepada perias pemula di Banyuwangi.

Wakil Bupati Banyuwangi H Sugirah menyampaikan terima kasih kepada HARPI dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, yang menggelar kegiatan pelestarian riasan pengantin khas Banyuwangi.

“Keberagaman seni budaya yang ada di Banyuwangi ini perlu dilestarikan sebagai kekayaan daerah Banyuwangi. Kali ini kita semua melihat bahwa Banyuwangi hadir dengan daya tarik bagi wisatawan di luar sana, untuk dapat hadir ke Banyuwangi, tandanya.

Exit mobile version