Liputanjatim.com- Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Mangku Purnomo mengapresiasi kepedulian Calon Gubernur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah terhadap peningkatan pertanian di Jatim.
Pujian Prof Mangku disampaikan saat Luluk menghadiri seminar nasional bertajuk “Inovasi dan Resolusi Pertanian dalam Perspektif Kepemimpinan Jawa Timur” di UB Malang, Kamis (31/10/2024).
Prof Mangku mengatakan, ide-ide yang disampaikan Luluk sejalan dengan kebutuhan mendasar masyarakat pertanian di Jatim. Menurutnya, fokus Luluk dalam mendampingi petani dan mendorong penguatan sektor pertanian dapat menjadi solusi penting di tengah tantangan perubahan iklim.
“Bu Luluk ini termasuk prospektif dan agak sama dengan saya (programnya). Kita harus sama-sama dengan rakyat jika mau memajukan Jawa Timur,” ujar Prof Mangku.
Di tempat yang sama, Luluk memaparkan perihal pentingnya aplikasi teknologi yang adaptif terhadap perubahan iklim bagi keberlangsungan sektor pertanian di Jatim. Ia menjelaskan bahwa pemerintah perlu menyediakan hibah sebagai dukungan bagi para petani untuk menerapkan teknologi tersebut.
“Kita sediakan hibahnya, tapi ayo tolong bantu untuk bisa mengaplikasikan teknologi yang itu bisa membantu para petani dan semua sektor produksi kita karena perubahan iklim ini terjadi,” kata Luluk.
Luluk juga menyampaikan rencananya untuk meningkatkan anggaran sektor pertanian dalam APBD Provinsi Jawa Timur, yang saat ini, menurut perhitungannya, masih berada di bawah 4 persen. Ia menargetkan agar anggaran ini dapat mencapai 15 persen guna memperkuat sektor pertanian secara signifikan.
“Kalau yang semula itu kira-kira enggak lebih dari 4%, kita kemarin sudah hitung. Minimal kalau 15% itu kita akan mampu secara fiskal, dan itu yang membuat kita pasti akan berbeda kondisi,” jelas Luluk.
Pengalaman Luluk dalam bidang pertanian dan lingkungan semakin menguatkan komitmennya untuk mendukung sektor tersebut. Sebagai mantan konsultan di Sekolah Citra Alam, serta anggota Komisi IV DPR RI yang mewakili Jawa Tengah, Luluk aktif menangani isu-isu strategis terkait pertanian, lingkungan hidup, kelautan, dan infrastruktur. Pengalaman ini menjadi landasan baginya dalam memahami kebutuhan nyata masyarakat, khususnya petani.
Selain itu, Luluk juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang terintegrasi dengan sentra pertanian. Ia berpendapat bahwa infrastruktur yang terencana dengan baik akan mampu menurunkan biaya transportasi dan meningkatkan efisiensi produksi.
“Kalau mau bikin jalan, yang benar itu yang terkoneksi juga dengan pusat pertumbuhan pertanian sehingga memudahkan mobilitas orang dan barang serta mengurangi biaya karena jalan misalkan enggak rusak,” tambahnya.
Di samping Luluk, calon wakilnya, Lukmanul Khakim, juga memiliki pengalaman luas di bidang pertanian. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) dari 2009 hingga 2015, dan kemudian menjabat sebagai Sekretaris Umum LPPNU dari 2015 hingga 2020. Pengalamannya di LPPNU memberikan keahlian dalam mendampingi petani dan membantu mengembangkan kebijakan yang mendukung penguatan sektor pertanian di Jawa Timur.
Luluk menegaskan bahwa peningkatan anggaran ini bukan hanya untuk memenuhi target angka, tetapi untuk membangun kesiapan dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
“Nanti kita hitung bareng-bareng itu untuk memastikan kita punya kesiapan atau mitigasi perubahan iklim yang sudah jelas di mata kita,” ujarnya.
Komitmen Luluk untuk sektor pertanian ini mendapat sambutan positif dari peserta seminar. Banyak yang berharap agar program-program yang diajukan oleh Luluk dapat diimplementasikan secara konkret demi kemajuan pertanian Jawa Timur.
“Saya kira itu yang paling pokok dan insya Allah kita akan punya komitmen mendampingi petani dan menaikkan anggaran APBD Provinsi Jawa Timur,” ujar Luluk, yang bertekad memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Antusiasme Luluk dan wakilnya dalam mengusung agenda pertanian juga mencerminkan visi mereka untuk Jawa Timur yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Mereka meyakini bahwa dengan sinergi bersama masyarakat, khususnya para petani, pembangunan di Jawa Timur dapat tercapai.