Liputanjatim.com – Pemkot Surabaya memberlakukan tarif penuh pada angkutan pengumpan atau feeder ‘WiraWiri Suroboyo’ mulai hari ini, Rabu (15/03).
Penumpang dewasa akan diberlakukan tarif sebesar Rp5.000, lalu pelajar Rp2.500 dan lansia di atas 65 tahun gratis. Tarif itu juga sudah terintegrasi dengan Suroboyo Bus dengan durasi maksimal dua jam. Penumpang dengan durasi waktu melebihi itu, akan dikenakan tarif baru.
Hal itu disampaikan Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatu terkait dimulainya pemberlakuan tarif penuh tersebut.
“InsyaAllah kalau gak ada kendala feeder mulai berbayar. Ini masih dicek semuanya,” kata Tundjung Iswandaru, Selasa (14/03/2023).
Moda transportasi baru itu mulai memberlakukan tarif penuh setelah sebelumnya menetapkan tarif Rp. 0 sejak pertama dilaunching pada Jumat (03/03) lalu.
Pemberlakuan tarif Rp. 0 dilakukan dalam rangka masa uji coba untuk melakukan promosi dan evaluasi terhadap operasionalisasi feeder ‘WiraWiri Suroboyo’.
Pemkot Surabaya sedianya melakukan masa uji coba hingga Kamis (09/03). Namun karena animo masyarakat yang tinggi, masa uji coba tersebut diperpanjang hingga Selasa (14/03).
“Iya (alasan gratis karena animo masyarakat tinggi) sambil penyempurnaan atau pembenahan,” imbuh Tundjung.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama 12 hari masa uji coba itu pihaknya mencatat feeder ‘WiraWiri Suroboyo’ mampu mengangkut hampir 2.500 penumpang setiap harinya.
Selama itu, pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap operasionalisasi di semua rute dan terus menggencarkan promosi kepada masyarakat agar bisa memaksimalkan kehadiran feeder ‘WiraWiri Suroboyo’.
Diketahui saat ini feeder ‘WiraWiri Suroboyo’ memiliki lima rute, yakni Park and Ride Jalan Mayjend Sungkono ke Jalan Embong Wungu, Terminal Benowo ke Jalan Tunjungan, Jalan Penjaringan Sari ke Jalan Gunung Anyar, Puspa Raya ke Jalan HR Muhammad, dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) ke Jalan Kedung Asem.
Sementara terkait rencana penambahan rute baru, yaitu Lakarsantri-Joyoboyo yang akan direalisasi pekan ini atau maksimal pekan depan, masih dalam pembahasan Pemkot Surabaya bersama Dishub Kota Surabaya.