Datangi DPRD Jatim, Para Kepala Desa Berharap Dilibatkan Dalam Pembangunan

Berita Jatim
Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Kumpulan para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa (AKD) melakukan audiensi ke kantor DPRD Jawa Timur.

Audiensi AKD ini disambut langsung oleh Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad. Kedatangan para kepala desa ini sebagai harapan agar kepala desa dilibatkan secara penuh dalam setiap pembangunan yang ada di Provinsi Jatim. Sebagai elemen penting di basis desa, mereka berharap perhatian pemerintah termasuk Pemprov dapat optimal.

“Kami datang tujuannya memperjuangkan masalah desa. Biar ada pemerataank pembangunan yang ada di Provinsi Jawa Timur,” kata Ketua AKD Jawa Timur, Munawar saat ditemui di Gedung DPRD Jatim seusai pertemuan.

Perhatian kepada desa disebutkan menjadi harapan penuh para kades. Perhatian ini diantaranya adalah alokasi anggaran dalam kaitan pemberdayaan masyarakat desa. Secara spesifik mereka berharap 10 persen dari APBD Jawa Timur dapat dialokasikan kepada desa.

Munawar menyebut aspirasi ini bukan berarti pihaknya kecewa atau tidak puas pada pemerintah. Namun, aspirasi semacam itu disuarakan agar pembangunan dapat merata termasuk dirasakan oleh seluruh desa di Jawa Timur.

“Kami berharap ke depan kami dilibatkan dalam pembangunan di Jawa Timur,” jelas Kepala Desa Rosep, Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan ini.

Mendapati aspirasi tersebut, Anwar Sadad menyatakan siap mengawal. Gus Sadad, sapaan akrab politisi Partai Gerindra itu menyadari pentingnya peran kepala desa sebagai elemen penting di tingkat desa.

“Harapannya, beliau datang kesini untuk menjadikan kepala desa sebagai bagian dari elemen penting pembangunan di Jawa Timur,” ujar Gus Sadad yang merupakan Ketua Partai Gerindra Jatim tersebut.

“Bukan hanya menjadi bagian penting. Tapi, juga dilibatkan dalam proses pembangunan diberi alokasi yang memadai. Sehingga, bisa berdaya,” sambung Gus Sadad.

Gus Sadad mengungkapkan, selama ini Pemprov Jatim sebetulnya sudah memiliki berbagai program yang diantaranya menyasar pemberdayaan masyarakat desa. Misalnya, program Jatim Berdaya maupun program Jatim Puspa.

Hanya saja, ternyata banyak dari kepala desa mengaku belum memahami program tersebut. “Saya kira ini juga terletak pada pola komunikasi,” jelas Gus Sadad.

Aspirasi semacam ini disebut Gus Sadad penting. Sebab, menjadi upaya semakin menguatkan bahwa pembangunan memang memerlukan keterlibatan penuh berbagai elemen. Mulai dari para kepala daerah, legislator bahkan hingga para kepala desa dan masyarakat.

Sementara itu, terkait aspirasi alokasi 10 persen dari APBD Jatim agar mengalir ke desa, disebut Gus Sadad bakal ditampung.

Sebab, hal ini juga harus dilakukan kajian mendalam. Politisi asal Pasuruan itu berjanji, hasil dari kajian nantinya bakal menjadi bahan diskusi selanjutnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here