Liputanjatim.com – Banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (4/11) menyebabkan instalasi saluran air rusak. Alhasil sejumlah rumah warga, salah satunya di kawasan RT 02 RW 03 Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu mengalami krisis air bersih.
Sejumlah warga kemudian terlihat berebut antrean air bersih saat truk tangki datang mengirim bantuan. Dengan menggunakan bak dan peralatan penampung air seadanya, sejumlah warga langsung berlarian mengisi air dari tangki tersebut.
Paimo (38), salah satu warga Desa Buludendeng mengatakan sejak pipa PDAM putus akibat banjir bandang, dirinya dan keluarga besarnya tidak bisa melakukan akitivitas mandi cuci kakus (MCK).
“Sejak kemarin kita tidak dapat air bersih. Mau mencari juga tidak sempat karena kita fokus evakuasi barang-barang di rumah. Halaman belakang rumah itu sekitar 500 meter rusak, hancur diterjang banjir bandang,” kata Paimo, Sabtu (6/11/2021).
Paimo bersama warga lain harus bergantung pada distribusi air bersih yang dilakukan oleh para relawan. Kebutuhan air bersih sangatlah penting, karena Paimo memiliki dua anak kecil yang sedari kemarin belum mandi karena tak ada air bersih di rumahnya.
“Belum mandi, sama istri dan dua anak ini. Air bersih ya baru dapat hari ini, lumayan bisa buat mandi, buang air, dan masak air,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menuturkan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan PDAM dan juga TNI-Polri untuk bisa mempercepat proses normalisasi jaringan pipa yang putus.
“Kami dibantu TNI-Polri juga komunikasi dengan PDAM untuk bisa segera melancarkan kembali aliran air kepada warga,” ungkap Punjul.
Punjul menambahkan bahwa kebutuhan air bersih warga mayoritas bergantung kepada Hipam yang dikelola secara mandiri. Jaringan air mengambil pada sumber air terdekat yang kemudian disalurkan kepada seluruh warga dusun.
“Mayoritas air bersih pakai Hipam. Karena banjir jaringan rusak. Kami sudah komunikasikan dengan PDAM untuk bisa menyuplai air bersih kepada warga terdampak banjir,” tandas Punjul.
