Liputanjatim.com – Cucu salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri, Abdussalam Shohib menilai tindakan Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf saat ini sudah tidak lagi konsisten dan merendahkan martabat PBNU.
Pasalnya, dari satu pernyataan ke pernyataan lain sudah inkonsistensi. Di satu sisi Gus Ipul meminta seluruh stukturan NU agar netral terkait pilpres. Namun di sisi lain, ia juga meminta agar warga Nahdliyin tak memilih paslon yang didukung Abu Bakar Ba’asyir.
Menurut Gus Salam, apa yang dikatakan Gus Ipul tidak mencerminkan posisi seorang Sekjen PBNU, yang komitmen atas semua omongan yang dikeluakannya. Pernyataan Gus Ipul tersebut dinilai Gus Salam sangat tendensius kepada salah satu paslon.
“Menurut saya pernyataan Gus Ipul itu subyektif dan tendensius, dan Gus Ipul itukan Sekjen PBNU, yang kemarin-kemarin marah-marah dan ngancam-ngancam ke struktur NU di bawah agar netral, tapi hari Ini dia celometan statement terkait Pilpres,” kata Gus Salam kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Disadari atau tidak, kata Gus Salam, Gus Ipul saat ini sudah merendahkan marwah PBNU. Dimana seorang sekjen yang seharusnya disegani dan dihormati, dengan sengaja menjual omongan untuk mengangkat salah satu paslon dan merendahkan paslon lain.
“Secara tidak langsung dia telah merendahkan PBNU dengan terlibat politik partisan,” jelasnya.
Menurutnya, PBNU saat ini sedang bermain politik receh dengan cawe-cawe soal pilpres. Ini jelas sekali bertentangan dengan pesan Rois Aam PBNU 1999-2012 KH M Sahal Mahfudz yang mengatakan bahwa politik NU adalah politik tingkat tinggi (Siyasah Aliyah).
“Yaitu politik kebangsaan dan kerakyatan untuk menjaga persatuan bangsa bukan politik rendahan dan murahan (Siyasah Safilah) yaitu politik partisan dan keberpihakan yang mengabaikan etika dan aturan organisasi yang hari ini dilakukan Oleh PBNU,” pungkasnya.