Liputanjatim.com – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Chusainuddin meminta pemerintah segera untuk membuat kebijakan recovery sektor pariwisata di wilayah Jawa Timur. Kebijakan tersebut sangat ditunggu, mengingat sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung kepada masyararakat.
Sektor pariwisata Jawa Timur sempat tidak beroperasi sekitar 3-4 bulan lamanya akibat pandemi covid-19. Tutupnya pariwisata tersebut berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar wisata seperti penjual makanan, penyedia jasa peninginapan, penjual souvenir dan tukang parkir. Akibatnya, pelaku usaha selama pandemi tidak memiliki pendapatan sama sekali. Sebab itu, perlu intervensi dari pemerintah agar terjadi kembali perputaran ekonomi di sekitar tempat wisata.
“Animo masyarakat untuk berwisata sangat tinggi karena sudah lama stay at home. Momen ini harus dimanfaatkan oleh pelaku wisata dan pemerintah agar berdampak positif, terjadinya pemulihan ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.
Politisi PKB Jawa Timur itu berpendapat bahwa sektor pariwisata selain menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar juga mampu menggerakkan perputaran ekonomi di sekitar wisata. Sehingga kebijakan yang diperlukan saat new normal di tengah pandemi adalah dukungan dari pemerintah dalam pelaksanaan protokol kesehatan di tempat wisata.
“Kita tahu bahwa effeck doppler dari bangkitnya perekonomian sektor pariwisata cukup besar bagi pemulihan ekonomi kerakyatan. Namun juga tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan pencegahan covid-19,” imbuhnya.
Ia yakin bahwa dengan kembali bangkitnya sektor wisata juga akan berimplikasi terhadap pelaku-pelaku usaha yang lain, diantaranya adalah UMKM, pengrajin kesenian, restoran, penginapan dan event organizer (EO).