Liputanjatim.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga serta mencegah maraknya kasus perceraian di kalangan masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban melalui Seksi Bimas Islam mengadakan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah bagi calon pengantin (catin).
Kepala Kantor Kemenag Tuban, Sahid, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ikhtiar pemerintah dalam memberikan bekal kepada catin. Melalui Kemenag, kata Sahid, pemerintah hadir untuk memberikan pemahaman kepada catin sebelum mereka membina rumah tangga.
“Tujuan bimbingan perkawinan pra-nikah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pernikahan agar pada saatnya nanti para calon pengantin dan menikah mereka sudah memiliki bekal yang matang,” ujar Sahid, Kamis (18/11/2021).
Ia berpesan kepada calon pengantin agar mempersiapkan mental sebelum menikah. Sebab, banyak terjadi kasus perceraian yang ada masyarakat, salah satunya karena tidak memiliki pengetahuan cukup dan belum siapnya catin dalam menghadapi kehidupan berumah tangga.
“Untuk itu, dalam membangun keluarga harus mempunyai landasan atau dasar niat yang kokoh. Karena akan banyak menghadapi berbagai permasalahan, termasuk bagaimana memperlakukan suami atau istri, akan dibawa kemana arah perkawinan tersebut, jangan membayangkan yang enak-enak saja,” paparnya.
Oleh sebab itu, Sahid berharap kepada peserta untuk serius mengikuti bimbingan dan dipahami semua isi materi yang diberikan oleh fasilitator. Dengan bimbingan pra-nikah, diharapkan mampu menekan angka perceraian yang mengalami peningkatan.
“Perceraian memang dibolehkan tapi sangat dibenci oleh Allah. Berumah tangga itu jangan pernah membayangkan yang baik-baik dan indah saja. Kita berharap ke depan semoga masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur karena memiliki keluarga yang kokoh berlandaskan agama yang kuat,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban, Mashari, menerangkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 15 pasang catin di setiap angkatan. Dengan begitu, para catin dapat membangun bahtera rumah tangga dan mempunyai pondasi yang kokoh, karena banyak pasangan catin yang belum tahu cara mengelola keluarga.
“Giat ini dilaksanakan di tiga tempat, masing-masing tempat pelaksanaan dua hari,” tandas Mashari.