Cegah Gerakan Radikal, ini yang Dilakukan IPNU-IPPNU Babat

Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Radikalisme di Indonesia hingga saat ini masih menjadi masalah yang serius di berbagai daerah, hal ini tentu sangat berbahaya. Oleh sebab itu, IPNU-IPPNU Kecamatan Babat, Lamongan berupaya untuk membentengi para santri pondok dari masuknya berbagai aliran sesat dan gerakan radikal yang belakangan terindikasi menyerang para pelajar dan santri. Oleh karenanya, IPNU-IPPNU mencoba masuk dan hadir di sejumlah pondok pesantren di Babat.

Ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU Babat Jawa Timur, Aan Andri Ardiyansyah dalam sambutannya menjelaskan, pembentukan Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren Nurus Siroj Tritunggal Babat, adalah upaya untuk mengarahkan para pelajar dan santri agar terhindar dari gerakan radikal serta untuk menjadi sarana belajar dan kaderisasi. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa 20 tahun yang akan datang, kader IPNU-IPPNU yang akan memegang estafet perjuangan NU dan Pemerintahan.

Ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU Babat Jawa Timur, Aan Andri Ardiyansyah dalam sambutannya

Lebih lanjut Aan menjelaskan, tugas IPNU-IPPNU saat ini cukup berat, karena tantangan zaman yang dihadapi sekarang sangat berat. Kalau dulu, anggota IPNU-IPPNU hanya fokus  penataan organisasi, melestarikan tradisi-tradisi NU dan pembekalan seperlunya, tapi sekarang harus lebih gesit dan peka dalam membaca hadirnya aliran-aliran yang sesat, sekaligus mencari cara untuk menghadangnya.

“Ini tugas mulia yang wajib dilakukan oleh pengurus IPNU IPPNU di manapun berada. Arah perjuangan Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren harus ditata sejak awal agar tidak terjadi miskomunikasi atau serangan-serangan dari komunitas yang berfaham ideologi radikal,” terangnya.

Sementara itu, ketua RMI PC Babat,  Gus Falah berharap agar Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren tersebut menjadi tonggak baru bagi berkembangnya IPNU-IPPNU di Rana pesantren dan mampu menjadi rumah bagi seorang pelajar dan santri. Karena saya sangat faham betul bahwa mencari ilmu tidak hanya kita dapat di pondok pesantren atau sekolahan saja, tetapi akan banyak pula nanti yang didapatkan dalam berorganisasi.

“Saya bersyukur di kecamatan babat ini sudah ada 3 Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren dari beberapa pesantren yang ada, dan semoga Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren ini bisa merambat ke pesantren lainnya,” ucapnya.[ib]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here