Liputanjatim.com – Untuk mendata ulang kecocokan para pemilih pada tanggal 15 Juli hingga 13 Agustus 2020, KPU Surabaya akan menerapkan strategi mendatangi rumah per rumah. Hal ini dilakukan seiring masih tingginya angka kasus persebaran Covid-19 di kota Pahlawan tersebut.
Agar strategi ini sukses, Komisioner KPU Jatim Divisi Data dan Informasi, Nurul Amalia berharap masyarakat kooperatif dengan petugas KPU. Sebab, para petugas sudah melalui serangkaian tes kesehatan seperti rapid test.
“Yang kami harapkan ketika nanti masyarakat ketemu petugas PPDP gak usah masuk rumah, cukup di teras dan menjaga jarak. Cukup diterima dengan baik karena semua petugas sudah melakukan rapid test dan dibekali APD,” kata Nurul kepada wartawan di KPU Surabaya, Selasa (14/7/2020).
Karena, menurut Nurul, tahapan pemutakhiran data dengan melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) tersebut sangat menentukan kesuksesan pilwali Surabaya.
“Coklit ini menjadi penentu kedepannya, karena hasil coklit akan dipakai sebagai bahan jumlah pemilih sekaligus menentukan jumlah surat suara yang akan tersedia di setiap TPS,” jelasnya.
Agar proses tersebut tidak memakan lama, Nurul menghimbau agar masyarakat menyediakan dokumen seperti KTP dan KK.
Sementara itu, Divisi Sodiklih, Parmas dan SDM KPU Surabaya, Subairi berharap tingkat partisipasi masyarakat tidak menurun di tengah pandemi Covid=19.
“Saya berharap walaupun pilwali kami laksanakan dalam keadaan yang sedikit berbeda dengan situasi sebelumnya, harapan kami nantinya tingkat partisipasi masyarakat bisa mencapai 77,5 persen,” pungkas Subairi.