LIPUTAN JATIM

Cagub Jatim Luluk Menyayangkan Pembekuan BEM FISIP Unair

Calon Gubernur Jatim Luluk Nur Hamidah sebagai narasumber di Universitas Airlangga Surabaya

Liputanjatim.com – Calon Gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah menyayangkan pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pembekuan ini sempat terjadi setelah BEM FISIP Unair mengeluarkan kritik kepada pemerintah melalui karangan bunga yang menampilkan gambar Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pernyataannya, Anggota DPR RI 2019-2024 itu menegaskan bahwa tindakan pembekuan BEM tersebut kurang sejalan dengan prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat di lingkungan kampus. “Kampus seharusnya menjadi ruang bagi mahasiswa untuk berani menyuarakan aspirasi mereka. Kritik adalah bagian dari proses belajar berdemokrasi dan seharusnya dihargai sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap bangsa,” ujar Luluk di DPW PKB Jatim, Selasa (30/10/2024).

Keputusan untuk membekukan BEM FISIP Unair tersebut menuai perhatian publik, terutama di media sosial. Kritik tersebut berawal dari karangan bunga yang dipasang BEM sebagai bentuk protes, yang kemudian menjadi viral. Namun, setelah tekanan dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh masyarakat, pihak kampus akhirnya mencabut pembekuan tersebut.

“Langkah pencabutan pembekuan oleh pihak kampus perlu diapresiasi, meski sebaiknya pembekuan ini tidak terjadi sejak awal. Sikap kampus dalam merespons kritik mahasiswa sebaiknya lebih terbuka dan konstruktif,” tambah Luluk.

Selain itu, ia berharap agar kampus-kampus di Indonesia tetap mendukung iklim demokrasi dan hak kebebasan berpendapat bagi mahasiswanya. Menurut Luluk, langkah pembekuan tersebut mencerminkan adanya tantangan bagi institusi pendidikan dalam menghadapi kritik yang disuarakan oleh mahasiswa.

“Mahasiswa adalah penggerak perubahan dan suara kritis mereka adalah bentuk partisipasi aktif dalam memperbaiki negeri ini. Kita tidak boleh membatasi itu,” tegasnya.

Di sisi lain, ia menyatakan syukur karena Unair telah mencabut pembekuan BEM FISIP. Ia juga menekankan pentingnya kritikan yang disampaikan oleh mahasiswa sebagai upaya untuk mengasah daya kritis mereka.

Exit mobile version