Liputanjatim.com – Bupati Sumenep Achamd Fauzi lebih dahulu melakukan Efisiensi atau penghematan anggaran sebesar 30% mulai tahun 2024 lalu jauh sebelum turunnya intruksi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Fauzi melakukan efisiensi anggaran bahkan dari hal yang terkecil di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, seperti penghematan dan pemotongan anggaran alat tulis kantor (ATK).
Menurut Fauzi, pemangkasan anggaran di Pemka Sumenep merupakan inisiatif, agar dana bisa dialokasikan kepada hal yang lebih menyentuh kepada pengangkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat langsung.
“Saya lakukan ini semua atas dasar keprihatinan mengapa pertumbuhan ekonomi melambat dikabupaten sumenep ini, salah satu faktornya yakni banyak anggaran-anggaran yang tidak tepat sasaran,” kata Fauzi.
Banyak anggaran lain di Pemkab Sumenep yang dilakukan efisiensi, tidak terkecuali kegiatan seremonial kunjungan luar kota bahkan kunjungan ke luar negeri.
Fauzi menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk salah satunya mengalihkan anggaran yang dinilai kurang penting ke hal yang menyentuh langsung kepada masyarakat.
“Sudah saatnya kita tidak main main untuk kesejahteraan masyarakat sumenep, kurangi kegiatan seremonial, kurangi kunjung kunjungan, kita fokuskan APBD kita untuk kesejahteraan masyarakat”, ujarnya
Lebih dari itu, efisiensi anggaran yang telah dilakukan Fauzi dapat ditiru di kabupaten/kota lainnya di Jatim. Pihaknya sudah membuktikan bahwa efisiensi anggara memiliki dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat daerah.
“Ini bisa dijadikan contoh yang baik bagi seluruh bupati di Jawa Timur dan bahkan seluruh Indonesia bahwa efesiensi ini tidak hanya berdampak baik bagi tubuh lembaga melainkan pada masyarakat pada umumnya,” pungkasnya.