Liputanjatim.com – Upaya Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban dalam mengungkap bisnis money game (permainan uang) Q Net rupanya mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Lumajang. Tak tanggung-tanggung, Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq turun ke jalan untuk memberi dukungan secara moril kepada Kapolres Lumajang.
Ribuan warga Lumajang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lumajang berkumpul di Alun-alun utara Kabupate Lumajang. Massa aksi tersebut mengenakan berbagai seragam komunitas masing-masing sembari membawa bendera.
“Saya Bupati Lumajang mendukung pemberantasan money game Q Net yang betul-betul nyata membodohi dan merugikan masyarakat. Pak Kapolres, bapak tidak sendirian, ayo sama-sama kita memberantas Q Net, money game, memberantas nyata-nyata merugikan masyarakat,” teriak Cak Thoriq saat berorasi di depan massa, Rabu (18/9/2019).
Selain itu, Cak Thoriq merasa miris dengan orang-orang yang ingin menjatuhkan Kapolres Lumajang dalam menangani kasus ini. Bupati muda dari PKB tersebut lantas mengajak warga untuk mendukung langkah Kapolres.
“Kalau kita tidak lanjut, kalau Kapolres tidak bisa menyelesaikan, ya akan banyak korban,” tambahnya.
Praktik bisnis yang menggunakan skema piramida memang dilarang di dalam UU No 7/2014 karena sangat rentan disusupi money game. Untuk itu, Cak Thoriq akan pasang badan agar kasus ini segera diungkap oleh Kapolres Lumajang.
“Saya akan ada untuk Kapolres yang sedang menangani kasus besar terkait bisnis dengan skema piramida ini. Saya tidak terima jika warga saya menjadi korban. Banyak masyarakat saya yang menjual sapi satu-satunya, menjual sawah satu-satunya, menjual motor satu-satunya bahkan ada yang meminjam sana sini akibat dicuci otaknya. Kami ada untuk Kapolres,” tandas Cak Thoriq.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa pucuk pimpinan hadir dan melakukan orasi. Selain Cak Thoriq, juga hadir Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati hingga Ketua DPRD Kabupaten Lumajang. Para elit tersebut berdiri di atas truk kemudian melakukan orasi secara bergantian.
Usai melakukan orasi, penandatanganan nota dukungan oleh Aliansi Masyarakat Lumajang beserta ketiga pucuk pimpinan yang hadir. Berbagai banner penolakan juga sengaja tak dicopot sebagai bentuk dukungan.