LIPUTAN JATIM

Buntut Dokter Gadungan, DPRD Jatim Harap Dokter Menunjukkan Ijazah Asli saat Melamar

Liputanjatim.com – Kasus pria yang lolos seleksi hingga diterima dan bekerja sebagai dokter gadungan di RS PHC Surabaya selama dua tahun membuat anggota DPRD Jawa Timur, dr. Benjamin Kristianto keheranan.

Pasalnya, banyak pihak yang terkecoh dengan hanya bermodalkan ijazah orang lain yang di edit fotonya saja.

Dari pengalaman kasus tersebut, dr Benjamin mengatakan harus menjadi pembelajaran dan evaluasi Dinas Kesehatan selaku pemegang kebijakan dan pihak rumah sakit sendiri.

Pihak Rumah Sakit harus lebih protektif dalam menerima berkas pelamar, salah satunya harus dapat menunjukkan ijazah alsinya. Tidak hanya bermodalkan foto copy an apalagi file yang dapat diedit.

“Rekrutmen harus menunjukkan ijazah asli, tidak hanya berdasarkan copyan, tapi harus membawa ijazah asli untuk memastikan bener bener pelamar lulusan dari universitas,” kata dr Benjamin saat dikonfirmasi, Rabu 14 September 2023.

“Memastikan dia real seorang dokter harus ada ijazah asli, pada saat melamar ditunjukkan,” ujarnya.

Termasuk ketika ingin mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP) yang dikeluarkan Dinas Kesehatan. Seorang dokter harus menyertakan Surat Tanda Registrasi (STR) beserta Ijazah aslinya. Hal ini ia katakan agar tidak ada keterkecohan seperti yang terjadi di RS PHC Surabaya.

“Dia harus menunjukkan ijazah aslinya. Ia harus menunjukkan STR aslinya, baru Dinas Kesehatan mengeluarkan SIP dia,”

Rekeutmen seorang dokter untuk bekerja di Rumah Sakit lanjun politisi Gerindra ini, memang harus dipastikan keaslian gelarnya dengan proses pembebasan berlapis. Sebab, hal tersebut berhubungan dengan hajat hidup pasien.

“Pastinya dia ngobatin asal-asalan tidak berdasarkan ilmiah ilmu kedokteran, dan akan berdampak kepada pasien,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Susanto seorang dokter gadungan berhasil melancarkan aksinya selama 2 tahun di RS PHC Surabaya. Dia melakukan aksinya untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan mendapat gaji Rp7,2 juta.

Modus Susanto untuk bisa bekerja sebagai dokter pun terungkap, saat itu diketahui menemukan dan menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno yang hanya mengganti fotonya saja.

Identitas ini lah yang kemudian diserahkan bersama lamaran melalui surel kepada HRD Rumah Sakit PHC Surabaya.

Exit mobile version