Liputanjatim.com – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Yuliarto, menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Pelantikan Brian ini berdasarkan Keppres nomor XXVIP tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Merah Putih periode tahun 2024-2029.
Hal ini menjadi pertama kalinya Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet sejak resmi menjabat Presiden pada 20 Oktober 2024.
Satryo Soemantri Brodjonegoro juga merupakan menteri pertama yang di-reshuffle oleh Prabowo dalam Kabinet Merah Putih.
Sebelum direshuffle pada hari ini, beberapa waktu lalu Satryo menjadi sorotan publik karena sejumlah kontroversi.
Pertama, Satryo sempat dituding pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendiktisaintek sebagai menteri arogan dan pernah menampar pekerja yang bekerja untuknya.
Lalu, Satryo juga pernah disebut memecat pegawai Kemendiktisaintek secara sepihak dan mendadak melalui WhatsApp.
Hal itu diketahui berdasarkan surat terbuka oleh pegawai berinisial NH yang mengaku secara tiba-tiba dipecat pada 17 Januari 2025 setelah berkarier selama 25 tahun.
Selain itu, permasalahan Tunjangan Kinerja (Tukin) dosen, menjadi puncak kontroversi yang belum diselesaikan oleh Satryo. Hal itu yang menjadi PR besar bagi Brian setelah resmi menjadi Mendiktisaintek.
Sementara itu, Juru Bicara Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi), Anggun Gunawan, menyatakan mereka menyikapi reshuffle kabinet dengan netral.
Menurut dia, perjuangan Adaksi bukan bertujuan agar Satryo diberhentikan sebagai menteri. Bahkan, mereka sebenarnya berharap Satryo dapat menyelesaikan masalah pencairan tukin dosen sebelum masa jabatannya berakhir.
“Mau siapa pun menterinya, Adaksi akan tetap menuntut pencairan Tukin for All,” kata Gunawan, dikutip dari Tempo.co.
Menanggapi hal itu, Brian Yuliarto mengatakan akan mempelajari masalah tunjangan kinerja dosen ASN yang belum dibayarkan pemerintah.
“Iya nanti kami pelajari semuanya. Kami selesaikan secara cepat bersama-sama, koordinasi begitu dengan stakeholder yang lain ya. Saya kan baru masuk nih soalnya. Tentu saya pelajari dengan teman-teman di kementerian,” kata Brian saat ditanya wartawan setelah dilantik.
Profil Singkat Brian Yuliarto
Profesor Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D, merupakan akademisi dan peneliti yang lama mengabdi di Institut Teknologi Bandung.
Ia menjadi guru besar ITB dan berasal dari kelompok keahlian Teknologi Nano dan Kuantum Maju.
Brian berkiprah menjadi dosen bidang Teknik Fisika di Fakultas Teknologi Industri ITB sejak 2006 silam.
Dulu ia mengenyam studi di berbagai kampus kelas wahid, mulai dari studi S1 jurusan Teknik Fisika di ITB pada 1999. Lalu melanjutkan kuliah S2 program studi Quantum Engineering and System Science.
Brian juga mengenyam pendidikan doktoral di University of Tokyo pada 2002 dengan program studi Quantum Engineering and System Science.