Bisakah Desa Jadi Penyanggah Ekonomi Perkotaan? Ini Kata Mendes PDTT

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat menjadi bintang tamu di program Utama yang disiarkan secara langsung oleh Kompas TV

Liputanjatim.com – Dalam masa pandemi seperti sekarang ini, perkonomi di berbagai perkotaan menjadi lesu. Oleh sebab itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, telah menyiapkan beberapa langkah untuk menjadikan Desa-desa di seluruh Indonesia bisa menjadi tonggak penyanggah perekonomian perkotaan.

Ada dua langkah yang telah disiapkan Kemendes PDTT, salah satunya adalah pendataan dan fasilitasi produk-produk setiap desa.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi bintang tamu dalam program Utama yang disiarkan secara langsung oleh KompasTV, Selasa (29/9/20) malam.

Terkait pendataan, pria yang akrab dengan sapaan Gus menteri tersebut menjelaskan, hal ini menjadi penting dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui potensi setiap Desa. Tidak menutup kemungkinan, setiap Desa memiliki produk unggulan masing-masing.

Ada yang memiliki unggulan kopra putih, ada yang memiliki unggulan vanila, ada yang memiliki unggulan jagung, ada yang memiliki unggulan padi. Semuanya kita optimalisasi  melalui proses pendataan,” ujar Gus Menteri.

Kemudian fasilitasi. Produk yang dihasilkan oleh setiap Desa tidak akan memberikan dampak ekonomi secara signifikan jika tidak ada fasilitasi terkait pemasaran produk.

“Itulah makanya kita juga melakukan revitalisasi atau penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Bersama (BUMDesma),” jelas Gus Menteri.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar

Menurut Pria Kelahiran Jombang ini, sampai dengan Agustus 2020, sudah ada 30.000 BUMDes yang sudah registrasi dengan total omset sekitar 2,1 triliun.

Baca Juga: Gus Menteri Minta Pembangunan Desa Tetap Pertahankan Kebudayaan dan Adat

Sedangkan sampai hari ini, lanjut Gus Menteri, Kemendes PDTT sedang memvalidasi 10.000 BUMDes yang sudah memasukkan registrasi untuk dilakukan pengecekan..

“10.000 ini memang agak butuh keseriusan, karena banyak BUMDes yang belum memiliki unit usaha,” terangnya

“Inilah yang kemudian kita sinergikan dengan UMKM. Jadi ada BUMDes yang melakukan produksi sendiri dari hulu sampai hilir sampai dengan pemasaran, ada juga BUMDes yang melakukan konsolidasi dengan UMKM yang ada di desa,” sambung Gus Menteri

Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memfasilitasi  BUMDes agar bisa bekerja sama dengan perbankan. Sampai saat ini, ada 14.045 BUMdes yang sudah melakukan kerja sama dengan perbankan.

“Nah di sinilah sinergitas antar kementerian. Jadi sinergitas kementerian dan lembaga terus kita upayakan agar produktivitas ekonomi pada desa meningkat dan itu menjadi penyanggah utama bagi ekonomi pada wilayah perkotaan.” tegas Gus Menteri. [aw]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here