Liputanjatim.com – Meski sudah masuk zona oranye terkait Covid-19, pihak Pemkot Surabaya tetap mewanti-wanti warga agar disiplin menjalankan protokol Covid-19. Terlebih, warga yang memiliki komorbid karena rentan terdampak virus tersebut.
“Makanya itu protokol kesehatan pakai masker, cuci tangan, jaga jarak itu penting. Karena sudah banyak rekan-rekan kita yang kurang beruntung dengan pandemi ini,” ungkap Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (13/8/2020).
“Bukan berarti dengan adanya perubahan status tersebut membuat Pemkot Surabaya melonggarkan (protokol kesehatan),” tambahnya.
Karena, lanjut Febri, berdasarkan data dari Dinkes Surabaya hampir 90 persen pasien Covid-19 memiliki komorbid. Seperti diabetes militus, hipertensi, jantung maupun paru-paru.
“Memang dari data Dinkes Surabaya hampir 90 persen yang terjangkit Covid-19 ini yang memiliki penyakit dahulu. Jadi dia itu sudah sakit duluan entah itu diabetes atau hipertensi. Sehingga orang tersebut rentan tertular,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya merasa bersyukur dengan perubahan zona tersebut. sehingga tingkat penularan bisa teratasi sedemikian rupa.
“Alhamdulilah dengan penerapan sanksi, kemudian pendisiplinan protokol kesehatan baik pada perusahaan, mal, pasar, maupun penambahan swab pada tempat-tempat yang banyak kerumunan, menghasilkan bahwa Surabaya bisa terkendali seperti sekarang,” tandas Febri.