Liputanjatim.com – Salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umatnya ialah saling tolong-menolong sesama umat manusia, tidak memandang latar belakang dan agama apa.
Untuk itu, LAZIS Nurul Falah bersama BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Jawa Timur berdayakan masyarakat Lumajang dengan mengadakan Pelatihan Gula Jahe Merah, di Dusun Ringin Putih Desa Gundoruso, Kecamatan Pasiran, Lumajang. Pelatihan gula jahe merah dilaksanakan selama 2 hari, Sabtu dan Minggu, 23-24 juli 2022.
Sebanyak 20 peserta tergabung dalam Pelatihan Gula Jahe Merah. Tujuannya untuk memberdayakan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Lumajang, khususnya di Dusun Ringin Putih Desa Gundoruso.
Di lapangan, antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dengan banyaknya ajuan pertanyaan yang dilontarkan. Mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk membangun desa agar lebih makmur dari segi perekonomian.
Pada hari pertama, Sabtu (23/07/22), giat acara pelatihan itu dimulai dengan pembukaan, dilanjut dengan materi pertama pengenalan alat-alat, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gula jahe merah, dan terakhir marketing hingga materi Packing.
Dini Rachmawati, selaku perwakilan dari GMB (Gerakan Masyarakat Berdaya) Lumajang dan sekaligus sebagai pemateri pertama menyampaikan, bahwa kunci dari sebuah usaha adalah open minded membuka pikiran terlebih dahulu.
“Hal yang pertama harus ditanamkan oleh orang-orang yang ada di sini yakni membuka pikiran terlebih dahulu, jangan sampai pikiran-pikiran dahulu masuk sehingga memperlambat proses ini,” jelas Dini Rachmawati selaku pemateri Gerakan Masyarakat Berdaya.
Dalam kesempatan kedua, Effin Yulianti selaku pemateri kedua, juga berpesan kepada peserta Pelatihan. Bahwa terpenting saat ini kita bisa berjalan serta produksi, produksi, dan produksi.
“Karena kita tidak tahu yang nanti pesan, berjumlah banyak atau sedikit – jika tidak produksi lalu apa yang akan kita jual nanti,” tegas Effin.
Acara yang juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bapak Agus Pnosantoso dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Amni. Keduanya mendukung penuh, atas pelatihan yang dilakukan oleh LAZIS Nurul Falah berkolaborasi dengan BKPRMI Jatim ini.
BPBD Lumajang melalui Amni, memberikan sedikit semangat kepada peserta pelatihan untuk mengambil semua ilmu-ilmu pemateri yang ada di depan.
“Membuat pelatihan seperti ini tidak mudah dan membutuhkan biaya yang lumayan besar. Jadi, jangan sampai disia-siakan pelatihan yang sangat luar biasa kali ini. Saya tahu kalian semua memiliki potensi dan semangat untuk maju,” ungkap Amni.
Selanjutnya, pada hari kedua, Minggu (24/07) praktik langsung untuk pembuatan Gula Jahe Merah itu digelar, ada beberapa tahapan dalam membuat Gula Jahe Merah. Diantaranya, persiapan barang-barang, pembersihan olahan bahan, mengolah, dan yang terakhir jika sudah jadi Gula Jahe Merah di bungkus dengan rapi (Packing).
“Kita juga ingin mengembangkan potensi yang ada di desa kami. Kalau dari Dusun Ringin Putih yakni dengan adanya gula merah yang berasal dari kelapa dan kami ingin melakukan sesuatu perubahan, bersyukur LAZIS Nurul Falah dan BKPRMI membuat pelatihan untuk mengembangkan potensi ini,” jelas Dhani selaku peserta Gerakan Masyarakat Berdaya Lumajang.
Dhani berharap, bahwa kepada kawan-kawan di sini, saya mohon untuk terus dibimbing hingga kami bisa mandiri. Karena pelatihan ini disayangkan jika hanya sebatas pelatihan saja tanpa adanya kelanjutan yang nyata.
“Harapannya kepada peserta lainnya juga, ingin perkembangan Gula Jahe Merah bisa mengudara hingga seluruh indonesia dan bahkan bisa kirim ke luar negeri juga,” tutup Dhani.