Liputanjatim.com – Memasuki musim kemarau, beberapa daerah di Kabupaten Lumajang mengalami krisis air bersih, salah satunya di daerah seperti di Kecamatan Ranuyoso, Klakah dan Randuagung mengalami kekeringan sehingga masyarakatnya kesulitan memenuhi kebutuhan airnya.
Dengan terjadinya krisis air bersih tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq berkomitmen ketersedian air bersih bagi masyarakat Lumajang khususnya sebagian daerah yang mengalami kekeringan dipastikan terpenuhi.
Hal itu disampaikan Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu saat meninjau lokasi yang mengalami kekeringan yakni di Kecamatan Ranuyoso, Selasa (25/6/19). Saat melakukan peninjauan Cak Thoriq didampingi oleh jajaran Staf Ahli Bupati, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD )dan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Kita telah merencanakan untuk menganggarkan anggaran yang cukup untuk membagi jalur distribusi air bersih. yang sekarang masih di Ranu Bedali pompa PDAM-nya. Nanti akan di bagi di Sumber Merutu”, ungkap Cak Thoriq.
Dalam waktu jangka menengah Pemerintah Lumajang telah merencakan pembangunan infrastruktur jaringan sarana air bersih untuk mengatasi permasalah krisis air bersih. Dalam perencanaannya, pembangunan infrastruktur air bersih tersebut direncanakan akan rampung pada tahun 2020.
“Kalau tahun 2020 ini sudah selesai jaringan infrastruktur sarana air bersihnya, harapan kami ke depan saluran air bisa fokus di Ranuyoso untuk sumber mata air Ranu Bedali, sehingga disini bisa dibuat jejaring PDAM yang airnya bisa mengalir ke rumah-rumah,” harapnya.
“Dan yang penting adalah waktu singkat saat ini harus di selesaikan. Jalan satu-satunya adalah kirim air kesini. Dibantu melalui tangki air dan kemudian dimasukkan ke tandon-tandon yang ada disini”, katanya. [aw]
