Liputanjatim.com – Bupati Lumajang Thoriqul Haq akhirnya mengungkapkan kepada media soal dirinya yang sempat diancam akan dibunuh usai melakukan sidak terkait pungli jasa timbangan pasir besi di wilayah Kabupaten Lumajang. Fakta tersebut terungkap saat Bupati Lumajang itu hadir di acara Mata Najwa “Serba Pungli” Rabu Malam (16/6/2021) pukul 20:00 WIB live Trans7.
Najwa Sihab sebagai tuan rumah Mata Najwa menanyakan kepada Bupati yang biasa disapa Cak Thoriq terkait kronologi, alasan melakukan sidak pungli dan temuan yang ada di lapangan. Lebih lanjut, Najwa Sihab menanyakan apakah ada serangan balik atau ancaman terhadap dirinya usai sidak?.
Pertanyaan tersebut tampaknya agak enggan diungkapkan oleh Cak Thoriq, namun ia kemudian memilih menceritakan usai Najwa Sihab mengulangi pertanyaannya tersebut, “Ancamanya dalam bentuk apa Pak Bupati?,” tanya Najwa.
“Diancam, saya dibunuh,” Jawa Cak Thoriq.
Ia kemudian menceritakan bahwa ancamanya tersebut melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke nomor pribadinya. Sedangkan nomornya tidak bisa ia identifikasi siapa pemiliknya.
Ancaman tersebut, bagi Politisi PKB Jawa Timur itu sebuah tantangan dalam menyelesaikan persoalan yang ada di wilayahnya, termasuk masalah pungli. Namun yang membuat dirinya sangat khawatir ialah ancaman terhadap keselamatan keluarganya.
“Saya agak punya pikiran kekhawatiran mengancam keluarga ada anak-anak. Mereka sampai memfoto sekolah anak-anak saya. Dan saya punya anak pertama yang sekolahnya di Surabaya, sementara saya di Lumajang,” ungkapnya.
Hal yang demikian itu membuat dirinya sempat punya rasa bimbang, namun Cak Thoriq memilih untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai bupati dalam menata daerahnya.
Seperti yang telah banyak diberitakan media massa. Bupati Lumajang kerap kali melakukan sidak-sidang kelapangan langsung, seperti sidak soal pemalsuan karcis timbangan pasir yang dilakukan oleh perusahan ternama.
