LIPUTAN JATIM

Banjir di Desa Petung Mulai Surut, Dari Total Kerugian OPD Rencanakan Pembangunan

Berita Jatim

Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Intensitas curah hujan tinggi pada Selasa (05/07) malam hingga hari Rabu (06/07) dini hari, mengakibatkan sejumlah kawasan di Desa Petung, Kecamatan Panceng terendam banjir. Terhitung hingga hari ini, air masih tampak menggenangi sejumlah kawasan permukiman warga desa setempat.

Sekretaris Desa (Sekdes) Petung Zainal Arifin menjelaskan, bahwa ada 2 faktor yang menjadi sebab dari terjadinya banjir tersebut.

“Faktor pertama, disebabkan tingginya curah hujan pada waktu jam 19.30, dilanjut pada jam 22.00 sampai jam 03.00 Rabu dini hari. Kedua, dikarenakan rendahnya letak Desa Petung sendiri, jadi itu banjir kiriman dari daerah pantura Deandles, Jaten dan ditambah dengan meluapnya Waduk, itu juga mempengaruhi terjadinya banjir,” ungkap Sekdes Petung Zainal kepada wartawan liputanjatimcom, Kamis (07/07/22).

Sehingga setelah dikonfirmasi, dampak dari banjir kiriman tersebut membuat 4 Rukun Tetangga di Desa Petung Terendam banjir hingga setinggi ukuran dada orang dewasa. Selain itu, banjir juga merugikan lebih dari 10 hektar lahan pertanian di desa Petung, 1 lahan Tambak, dan terendamnya hewan ternak warga.

“Ada 4 RT; RT 01, 09, 10, 11. Dari kepanikan tersebut warga secara mandiri melakukan evakuasi dengan turut menginap ke rumah saudara di desa sekitar,” imbuh Zainal.

Sementara itu, Kepala Kecamatan Panceng Ahmad Nasikh membenarkan, bahwa terjadinya banjir di desa Petung adalah akibat dari kiriman debit air dari desa sekitar yang notabenenya lebih tinggi.

“Asalnya dari Gunung Surowiti, Gunung Pundut dan dari kali tidak bisa menampung, itu arahnya ke lahan persawahan warga. Kok misalkan itu ke arah perkampungan ya kena, saya pikir itu banjir rob seperti yang ada di daerah lain, ternyata itu banjir kiriman,” jelas Camat Nasikh.

Atas kejadian tersebut, Nasikh turut prihatin, karena dari musibah banjir tersebut berdampak pada banyaknya lahan pertanian warga sekitar yang terendam air.

“Untuk sekarang ini juga sudah surut, tapi imbasnya ya ke petani soalnya tanaman pasti mati karena terendam banjir,” pungkas Nasikh.

Sebagai informasi, untuk kedepan sebagai langkah antisipasi akan terjadinya banjir kiriman susulan, pihak Organisasi Pemerintah Desa (OPD) Petung sudah merencanakan untuk pengerukan area Waduk dan penambahan tinggi dinding tanggu,l agar ketika debit air tinggi tidak sampai meluber ke permukiman sekitar.

Exit mobile version