Liputanjatim.com – Rasa bangga sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) kembali disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah usai mengikuti prosesi Muktamar 34 NU di Lampung, 22 – 24 Desembar 2021. Baginya, Muktamar kali ini berlangsung khidmat dan happy ending utamanya dalam proses pemilihan Ketua Umum PBNU yang baru.
Proses pemilihan dilakukan dengan jalan demokratis yang diikuti dua kandidat, yaitu KH Said Aqil Siraj dan KH Yahya Cholil Staquf. Sidang pleno IV menetapkan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PBNU Periode 2021-2026. Gus Yahya memperoleh jumlah total suara 337, sedangkan calon lain, KH Said Aqil Siradj memperoleh 210 suara dan suara tidak sah satu. Berdasarkan pasal 28 ayat 2 Tatib Muktamar ke-34, sidang menetapkan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.
Usai penetapan tersebut, Gus Yahya melakukan sungkem kepada KH Said Aqil Siraj. Hal tersebut menurut Sekretaris DPW PKB Jawa Timur merupakan bagian dari adab yang dijunjung tinggi oleh santri dan kiai, mengedepankan akhlakul karimah dalam berbagai hal, termasuk dalam proses politik.
“Ungkapan selamat dan doa Yai Said Aqil Siraj Mabruk Alfa Mabruk untuk Gus Yahya menjukkan politik jiwa kestria n jiwa besarnya kyai. Bahwa muktamar NU ke 34 ini menggambarkan adanya politik satri-kyai, politik kemanusiaan, politik persahabatan politik kebangsaan yang patut menjadi tauladan kita bagi generasi penerus bangsa,” ungkap Anik.
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, pria kelahiran 16 Februari 1966 ini merupakan saudara dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Gus Yahya putra dari salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Muhammad Cholil Bisri. Ia merupakan seorang kiai, ulama, dan tokoh NU yang saat ini menjabat sebagai Katib Aam PBNU.
Sebagai seorang kiai, Ia adalah pengasuh pondok pesantren Roudlotut Tholibien, Leteh, Rembang, Jawa Tengah yang pernah menjadi juru bicara Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada 31 Mei 2018, Gus Yahya dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta.
Terkait dengan pendidikan, Gus Yahya pernah menempuh pendidikan di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah, berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta. Dirinya juga pernah berkuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.