Liputanjatim.com – Balai Besar Taman Nasional Tengger Semeru (TNBTS) menutup seluruh jalur pendakian. Hal ini usai lava pijar beserta awan panas berguguran dari kawah Jonggring Saloko, Gunung Semeru. Penutupan jalur pendakian ke gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (MDPL) tersebut, termuat dalam surat resmi Balai Besar TNBTS No. PG. 10/T.8/BIDTEK.1/KSA/11/2020.
Dalam surat yang tertandatangi langsung oleh pelaksana tugas Kepala Balai Besar TNBTS, Agus Budi Santoso itu, penutupan kegiatan pendakian ke Gunung Semeru sebagai bukti kewaspadaan dan kepentingan keselamatan jiwa pendaki.
Selain itu, Balai Besar TNBTS melakukan penutupan sementara terhadap segala aktivitas pendakian mulai Senin (30/11/2020) hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
(Baca Juga: https://www.liputanjatim.com/kasus-covid-19-meningkat-petugas-gabungan-kota-kediri-gelar-operasi-yustisi/)
Sementara itu, Kepala Pos Pengamanatan Gunung Api Semeru, Liswanto menegaskan bahwa guguran lava yang terjadi pada tempo hari itu bukan letusan. Karena guguran lava pijar bisa terjadi karena ada pasokan magma dari perut bumi yang keluar, dan tidak stabilnya kondisi lidah lava atau kubah lava di kawah Jonggring Saloko.
Guguran lava pijar beserta awan panas tersebut, lanjut Liswanto, biasa terjadi sewaktu-waktu. Sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 Km. Utamanya pada empat Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Sarat dan Besuk Bang.
“Status Gunung Semeru masih tetap berada di level II atau waspada. Guguran lava pijar disertai awan panas akibat tidak stabilnya lidah lava yang ada di bibir kawah Jonggring Saloko. Masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak termakan isu-isu yang tidak benar,” tandasnya.
Untuk diketahui, guguran lava pijar yang terjadi pada Sabtu (28/11) sekitar pukul 24.10 WIB terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Gunung Sawur.
Lava pijar meluncur sejauh 1 Km dari kawah, mengarah ke Besuk Kobokan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang. Luncuran lava pijar ini juga disertai dengan guguran awan panas.