Pamekasan, Liputanjatim.com – Untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengajak kepada para seniman dan budayawan yang ada di daerah Pamekasan untuk menghidupkan kembali kesenian di kota Gerbang salam itu.
Hal itu disampaikan Bupati yang akrab di sapa Ra Baddrut Tamam (RBT) itu saat memeberikan sambutan pada acara koloman budaya bertema “Tor-Catoran Masa Depan Kebudayaan dan Kesenian di Pamekasan” yang digelar civitas Koteka di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Jumat (11/1/19) malam.
Dalam sambutannya, ia bersama Pemkab Pamekasan berencana akan memberikan wadah khusus kepada kalangan seniman dan budayawan di Pamekasan untuk berekspresi, menyalurkan bakat seninya melalui gedung kesenian.
“Rencananya, akan kita bangun di Taman Kowel, Pamekasan. Jadi disana nanti, kalangan seniman dan budayakan Pamekasan bisa menyalurkan bakat seni mereka,” ujar Baddrut.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menambahkan, kesenian dan kebudayaan tidak sama sekali bertentangan dengan islam. Sebab jika melihat sejarah masuknya Islam ke Nusantara islam dapat menyebar dan diterima oleh masyarakat saat itu salah satunya adalah dengan pendekatan kesenian dan kebudayaan.
“Tentunya seni yang dipraktikkan oleh para dai terdahulu adalah seni yang memperhatikan kearifan lokal, memperhatikan kepantasan dan kesopanan,” katanya.
“E atoreh ajunan berkesenian disini. Ayo kita bangga dengan kesenian yang kita miliki,” katanya, menambahkan.
Acara koloman budaya “Tor-Catoran Masa Depan Kebudayaan dan Kesenian di Pamekasan” itu menghadirkan beberapa orang narasumber sebagai pembicara. Yakni Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Pamekasan RKH Wazirul Jihad, Ketua Dewan Kesenian Pamekasan KH Makmun Tamim, Halifaturrahman dan Soni Budiarto dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pamekasan, Kosala Mahinda dari Vihara Avalokitesvara, serta Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. [aw]
