Liputanjatim.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dilarang menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi selama libur Lebaran 2025.
Larangan ini mencakup pemakaian kendaraan dinas untuk mudik maupun perjalanan wisata.
Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah usai menghadiri acara Pasar Pangan Murah Ramadan di Desa Sedati Gede, Sidoarjo, pada Rabu (26/3/2025).
Ia menegaskan bahwa penggunaan kendaraan dinas harus sesuai dengan fungsinya, yakni untuk menunjang tugas dan pelayanan kepada masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Mobil dinas itu fasilitas negara yang diberikan untuk kepentingan pekerjaan, bukan untuk mudik atau liburan. Kalau ada ASN yang melanggar, tentu ada sanksi yang akan diberikan,” ujarnya.
Meski demikian, ia memperbolehkan kendaraan dinas tetap beroperasi jika digunakan dalam tugas pelayanan publik selama Lebaran, seperti kendaraan dinas kesehatan atau petugas perhubungan yang mengatur lalu lintas.
Menurut Khofifah, mobil dinas yang digunakan untuk pelayanan masyarakat memiliki peran penting, terutama dalam membantu kelancaran arus mudik dan menjaga keselamatan warga.
“Petugas Dinas Perhubungan tetap bekerja mengatur lalu lintas, Dinas Sosial membantu masyarakat yang membutuhkan, dan Dinas Kesehatan siap siaga menangani keadaan darurat. Itu boleh, karena tujuannya untuk kepentingan umum,” jelasnya.
Selain membahas larangan penggunaan mobil dinas, Khofifah juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim menerapkan tiga skema kerja bagi ASN selama periode Lebaran 2025.
Skema pertama adalah Work From Office (WFO) bagi ASN yang harus bertugas di kantor. Skema kedua adalah Work From Anywhere (WFA) yang memungkinkan ASN bekerja dari lokasi lain, dengan catatan mengikuti kebijakan masing-masing kepala dinas.
Sementara itu, skema ketiga adalah Flexible Working Arrangement, yang memberi keleluasaan bagi ASN untuk bekerja secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan instansi terkait.
Di sisi lain, Khofifah juga mengingatkan masyarakat yang hendak mudik agar selalu memantau perkembangan cuaca yang dilaporkan oleh BMKG. Ia mengingatkan bahwa dalam beberapa hari ke depan, Jawa Timur masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
“Saya mengimbau seluruh pemudik agar tetap berhati-hati di jalan. Jangan lupa untuk memantau laporan cuaca dari BMKG agar perjalanan tetap aman dan lancar. Potensi bencana hidrometeorologi masih ada, jadi tetap waspada,” pesannya.
Dengan adanya kebijakan ini, Khofifah berharap disiplin ASN dalam menggunakan fasilitas negara tetap terjaga, serta pelayanan masyarakat selama libur Lebaran tetap berjalan optimal.
“Kita ingin memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap prima selama Lebaran, sambil tetap menjaga integritas ASN dalam menggunakan fasilitas negara secara bertanggung jawab,” pungkasnya.