Liputanjatim.com – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memetakan titik-titik rawan di Jawa Timur yang perlu diperhatikan selama momen mudik Lebaran Idul Fitri 2025.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, mengatakan ada 10 titik lelah yang harus diperhatikan pemudik di wilayah Jawa Timur. Dari 10 titik lelah ini, tiga titik di antaranya ada di tol.
“Ketiga titik ini cukup riskan bagi pemudik yang bergerak dari arah barat, seperti Jakarta dan Sumatera menuju Jawa Timur,” ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/3/2025).
Kemudian, tujuh titik lainnya berada di jalan arteri di kawasan Pantura.
“Tapi di Pantura ini jalan arteri. Sehingga tidak terlalu berisiko karena bisa berhenti di mana saja,” tuturnya.
Oleh karena itu, Komarudin mengimbau agar para pemudik berhati-hati saat berkendara dan berhenti jika sudah dirasa lelah.
“Sebagaimana diketahui, dari 53 persen jumlah penduduk di Indonesia akan melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 2025, dan Jawa Timur menjadi daerah kedua sebagai daerah tujuan mudik Idul Fitri 2025, dengan jumlah perkiraan mencapai 16 persen,” katanya.
Saat ini, Komarudin menilai puncak arus mudik sudah dimulai.
“Barusan kami dapat informasi kilometer 70 arah timur tol sudah di one way. Mungkin nanti malam sampai subuh sudah sampai di Jawa Timur,” pungkasnya.
Titik rawan di tol
- Tol Semarang-Surabaya Rest Area Ngawi KM 575 A/B Ruas
- Tol Probolinggo-Ngawi Rest Area Mojokerto KM 725 A/726 B Ruas
- Tol Pasuruan-Probolinggo Rest Area Probolinggo KM 819
Titik rawan di arteri
- Arteri Pantura Semarang-Surabaya, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan
- Arteri Pantura Semarang-Surabaya, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan
- Arteri Tengah Ngawi-Surabaya Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
- Arteri Pantura Surabaya-Banyuwangi Kecamatan Bungatan Pasir Putih, Kabupaten Situbondo
- Arteri tengah Surabaya-Ngawi Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun
- Arteri Selatan Pacitan-Banyuwangi Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung
- Arteri Selatan Banyuwangi-Tulungagung, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang
