Liputanjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tetap menjadi sorotan, meski sudah tidak jadi ikut berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Meski tidak ikut dalam pesta lima tahunan ini, Khofifah tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pasangan calon (Paslon) pilpres. Pasalnya Khofifah memiliki rekam jejak yang baik dari sisi elit politik dan masyarakat baik saat menjabat Menteri Sosial maupun saat duduk di kursi Grahadi.

Namun begitu, banyak yang berusaha geret Khofifah untuk ikut dalam Tim Pemenangan salah satu paslon. Salah satunya seperti yang diajukan Partai Demokrat yang mengingikan Khofifah untuk mensukseskan Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat politik Madura, Surokim Abdussalam mengatakan, bahwa akan sulit bagi Khofifah untuk berpiha kepada salah satu paslon pilpres 2024. Alasannya, karena Gubernur perempuan pertama di Jatim mempunyai relasi yang baik kepada masing-masing paslon.

“Bu khofifah pasti sulit menentukan dukungan dipilpres 2024 karena beliau punya relasi baik hampir dengan semua elit dan king maker pilpres 2024,” kata Surokim saat dikonfirmasi, Rabu 25 Oktober 2023.

“Saya pikir Bu Khofifah akan gamang,” lanjutnya.

Surokim katakan, sikap netralpun juga akan berpengaruh negatif jika Khofifah menempuh jalur itu, meski tingkat keuntungannya lebih besar, karena akan juga mempunyai efek pada pencalonnya pada pilgub ke duanya ini.

“Jikalau mengambil situasi netral memang akan lebih menguntungkan untuk pilgub jatim, tetap itu juga beresiko terkait dengan dukungan parpol,” tuturnya.

Kendati demikian, jika harus all out ke salah satu paslon, Surokim memprediksi Khofifah akan merapat ke paslon Prabowo-Gibran saja. Alasanya satu, karena kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo

“Namun merapatnya Gibran ke Prabowo bisa jadi, jika harus memilih Bu Khofifah sepertinya lebih condong memilih dekat dengan Pak Jokowi,” pungkasnya.