Liputanjatim.com – Polemik jual beli seragam sekolah untuk siswa SMA Negeri sederajat nampaknya akan berbuah manis. Kabar mengenakkan kepada wali siswa berpotensi akan didengarnya. Bukan hanya seragam yang murah, lebih dari itu, seragam sekolah bisa saja digratiskan untuk tahun ajaran baru kedepannya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paweai mengatakan, sangat mungkin seragam sekolah untuk siswa digratiskan sesuai dengan harapan Anggota Komisi E DPRD Jatim. Tapi yang perlu diingat jika kekuatan APBD Jatim dapat mencukupi.
“Dengan tentunya melihat fiskal pemerintah provinsi Jawa Timur, kalau fiskalnya mencukupi untuk membantu siswa Jawa Timur, kenapa tidak?,” kata Aries seusai dengar pendapat bersama anggota Komisi E DPRD Jatim, Senin 31 Agustus 2023 kemarin.
Poin-poin dengar pendapat yang terjadi antara pihaknya bersama Komisi E DPRD Jatim tersebut menjadi catatannya dan akan dibawa ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk kembali dirapatkan, termasuk persoalan bagaimana jika seragam sekolah digratiskan saja?
“Kita sangat apresiasi usulan dari teman-teman komisi E karena menginisiasi di tahun 2024 untuk semua sekolah SMA.SMK, SLB diberikan seragam gratis,” tuturnya.
Pertanyaannya, apakah fiskal Jatim akan mampu memberikan seragam gratis untuk siswa SMA Negeri sederajat? Anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Khusairi berpendapat sangat mampu bila Gubernur mengambil kebijakan menyediakan seragam gratis dibiayai APBD.
Sebab, ia menjelaskan, setiap tahun APBD Jatim selalu mengalami Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) yang cukup besar. Bahkan kelebihan anggaran untuk 2022 saja angkanya mencapai 4 triliun. Menurutnya, SILPA inilah dapat digunakan untuk menggratiskan seragam sekolah siswa.
“Kenapa silpa yang besar tidak kita manfaakan untuk menuntaskan pendidikan Gratis berkualitas (Tistas) yang digembar gemborkan Gubernur selama ini, dengan penyediaan seragam gratis untuk siswa SMA-SMK,” pintanya.
Penganggaran seragam gratis untuk siswa se Jatim sendiri, lanjutn politisi PBB ini, dibutuhkan dana sekitar 170 milyar. Hal tersebut berkaca kepada
Dijelaskannya, tahun 2019 dan 2020 lalu Pemprov Jatim pernah melakukan perencanaan seragam gratis di tahun 2019 dan 2020 lalu, perencanaan tersebut dihitung hanya membutuhkan biaya sekitar 130 Miliar untuk seluruh SMA/SMK se Jatim. Tak sesuai ekpekstasi rencana seragam gratis itu batal tanpa diketahui apa penyebabnya.
“Kalau tahun 2024 nanti dianggarkan lagi seragam gratis, mungkin dana yang dibutuhkan tidak sampai 170 Miliar, saya kira Pemprov Jatim sangat mampu,” jelas Mathur.
Menimbang kondisi fiskal APBD Jatim yang kuat, pihaknya pun mendukung jika seragam sekolah digratiskan saja. Hal tersebut juga akan mengobati rasa kekecewaan masyarakat, lebih-lebih saat ini memasuki akhir periode jabatan Khofifah-Emil.
“Jadi untuk mengobati kekecewaan siswa yang membeli seragam sekolah mahal, saya mengusulkan tahun 2024 nanti Pemprov Jatim harus menyediakan seragam gratis untuk siswa SMA dan SMK seluruh Jawa Timur,” pungkasnya.