Anggota FPKB Jatim Komentari Penangkapan Pemuda yang Buang Sesajen di Semeru

Liputanjatim.com – Belakangan viral aksi pemuda yang membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang Jawa Timur.

Setelah diselidiki, pelaku pembuangan sesajen tersebutpun berinisial HF (31) dan sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Polisi meringkusnya di daerah Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (13/1/2022), sekitar pukul 23.00 WIB. Ia kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jatim untuk menjalani pemeriksaan.

Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Laila Qadriyah meminta pihak berwenang tidak hanya memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penendangan sesajen tersebut. Pembinaan terhadap mindset pelaku dalam menyikapi keberagamaan juga harus diluruskan.

“Tidak hanya punismen saja. Bagaimana pembinaan mental, spritual, mindset, itu kunci dasar,” kata Laila Qodriyah, Senin (17/1/2022).

Kesadaran mendasar dalam berbangsa dan bernegara harus menjadi tanggung jawab bersama. Sadar akan kemajemukan bahwa Indonesia, khususnya di Kabupaten Lumajang terdiri banyak golongan.

Kendati multikultur, selama ini masyarakat Lumajang relatif tentram dan damai. Hal tersebut harus selalu dijaga, caranya dengan memulai dari pola pikir terlebih dahulu.

“Harus merangkul hati masyarakat, sebelum terejawantahkan ke dalam tindakan, maka pola pikir, kesadaran mendasar harus diselesaikan terlebih dahulu,” kata anggota Komisi A ini.

Menurut politisi asli Lumajang ini, sikap seperti ini sudah dicontohkan oleh deklarator PKB, yakni KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Beliau jauh-jauh hari sudah mengajarkan kita bagaimana hidup di Indonesia yang begitu banyak ragam etnis dan badaya ini. Seharusnya hal itu harus dipegang erat-erat oleh seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Tidak hanya itu, untuk mendukung meratanya mindsed saat ini pihak DPRD Jatim juga sudah melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan. Hal tersebut, dilakukan salah satunya memang demi menghindari tragedi serupa terjadi lagi.

“Apa yang sudah kami melakukan sosialisasi kebangsaa. Bagaimana masyarakat menjaga kerukunan ke damaian bersama. Ini juga merupakan aklak yang diajarkan nabi, bahwa tidak ada paksaan dalam beragama,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here