Liputanjatim.com – Dalam upaya mengentaskan tingginya angka putus sekolah, Disdik bersama PKK kabupaten Gresik berhasil menggagas program yang bernama JAKETKU (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah).
Program JAKETKU yang turut melibatkan 11 PKMB (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan 1 SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) ini telah resmi dilaunching oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, di Gedung Serbaguna SKB, kecamatan Cerme, pada Senin (25/07/22).
Sebelumnya, melalui Pokja (Program Kerja) II, PKK kabupaten Gresik berhasil mengetahui dan menemukan, ada sekitar ±5000 data anak yang putus sekolah, dari berbagai usia dan jenis kelamin (digali dari tingkat desa).
Dari situ, Ketua penggerak PKK kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani berinisiatif untuk berkolaborasi bersama Disdik Gresik. Pihaknya menyampaikan, bahwa program tersebut bertujuan untuk menekan angka putus sekolah yang masih tergolong cukup tinggi.
“Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik guna membidik permasalahan tingginya angka putus sekolah di berbagai wilayah. Dinas Pendidikan sendiri juga berupaya mendukung sepenuhnya program JAKETKU, diantaranya melalui program pendidikan kesetaraan paket A, paket B, dan Paket C,” kata Nurul Haromaini.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berpesan kepada peserta program JAKETKU, bahwa tidak boleh pesimis, program ini adalah program yang luar biasa dan patut mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
“Tidak perlu pesimis atau malu, karena dengan hari ini mengikuti program JAKETKU ini merupakan langkah awal dan yakinlah bahwa tidak ada persiapan yang sia-sia. Ini merupakan suatu proses yang panjang dan Insyaallah semua akan ada hasilnya,” ungkap Bupati Yani.
Senada dengan Bupati Gresik, Kepala Disdik kabupaten Gresik Hariyanto turut menjelaskan, bahwa hingga saat ini pendaftaran tetap dibuka bagi masyarakat usia produktif yang putus sekolah, dengan melalui desa dan kelurahan masing-masing.
“Pendaftaran lewat desa dan kelurahan. Bagi warga masyarakat yang masih dalam usia produktif dalam kondisi putus sekolah masih bisa melanjutkan melalui program JAKETKU pada jenjang paket A, paket B, atau paket C,” beber Kadisdik Hariyanto.
Tidak kalah penting, dalam pendaftaran, data yang harus disiapkan, antara lain adalah kartu identitas, NIK, KK, rapor terakhir yang pernah dimiliki (jika masih ada) serta hal lain sesuai ketentuan PKBM, ditambah dengan Surat Kesediaan Belajar di PKBM sebagai komitmen saat pendaftaran prgram kesetaraan.
“Semoga lauching ini bisa menumbuhkan semangat masyarakat untuk tetap optimis meraih masa depan dengan cara bersekolah melalui program JAKETKU secara gratis. Semoga program ini terus berhasil dan berkelanjutan sebagai inovasi kabupaten Gresik di bidang Pendidikan,” harapnya.
Sebagai informasi, pada akhir kesempatan launching program JAKETKU ini, secara simbolik Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Gresik Nurul Haromaini, ikut memberikan data sebanyak 1823 calon warga belajar yang terverifikasi per-22 Juli 2022 oleh PKBM di Kabupaten Gresik. Sedangkan bagi wilayah Sangkapura dan Tambak, secara administrasi akan dicover oleh SKB Cerme dengan sistem pembelajaran jarak jauh di pulau Bawean.