LIPUTAN JATIM

Akibat Tanggul Jebol, Petani di Ponorogo Terancam Gagal Panen

Ponorogo

Liputanjatim.com – Sejumlah tanggul di Ponorogo jebol akibat hujan deras pada Selasa (21/1) sore. Salah satunya terjadi di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon. Kondisi ini membuat sebagian petani mengalami kerugian karena sawah mereka terendam banjir, yang berpotensi menyebabkan gagal panen.

Salah satu petani Desa Bringinan, Rustamaji menyatakan, area sawah petani terendam air dampak tanggul jebol. Jika air segera surut, maka tanaman padi milik petani setempat bisa terselamatkan.

“Kalau airnya cepat surut ya bisa diselamatkan (tanaman padi.red), kalau enggak ya bisa gagal panen. Mudah-mudahan bisa selamat lah, biar kami nggak rugi,” kata Rustamaji, Rabu (22/1/2025).

Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Bringinan, Jemirin mengatakan, jebolnya tanggul itu berdampak pada pertanian. Setidaknya ada 25 hektar lahan padi di wilayah setempat terendam air.

Padi yang terendam air rata-rata berumur 1 hingga 1,6 bulan. Jika air tidak segera surut, petani pun terancam gagal panen.

“Rata-rata disini tanamannya padi. Ini nanti biasanya kita target tiga hari, bila tanamannya sudah tampak, biasanya masih ada harapan,” ungkapnya. 

Ia menjelaskan, ada 5 titik tanggul jebol di wilayahnya dampak hujan deras. Terparah, berada di timur Balaidesa, sepanjang 10 meter. 

“Penyebabnya karena imbas penanaman rumput gajah di pinggir sungai. Kemudian karena curah hujan tinggi, debit airnya naik akhirnya jebol,” pungkasnya.

Jemirin tidak memungkiri, jebolnya tanggul nyaris terjadi setiap tahun. Bahkan sebelumnya telah mendapat bantuan penanganan dari BPBD, namun kini tanggul tersebut kembali jebol.

Exit mobile version