Liputanjatim.com – Tanaman Aglaonema atau yang terkenal dengan sebutan Sri Rejeki sedang naik daun di Sidoarjo. Pasalnya tanaman ini memiliki daun yang bercorak warna-warni yang mengundang daya tarik tersendiri bagi penghobi tanaman hias.
Genus Aglaonema atau Sri Rejeki, merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau Araceae. Habitat asli tanaman ini ada pada wilayah bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida sudah berkembang dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dan bermacam-macam warna, bentuk dan ukuran daun, sehingga jauh berbeda dari spesies alami.
Menurut Khoirul (40), penjual Aglaonema di Tanggulangin, Sidoarjo, mengatakan tanamannya berjenis ratusan macam. Namun ia hanya menjual beberapa jenis saja. Antara lain jenis Goliat, Esmi Golden hingga Widuri.
“Yang paling laris manis saat pandemi COVID-19 pada wilayah Sidoarjo adalah Sukson Jaipon Rp 400 ribu. Tiara Rp 500 ribu,” kata Khoirul, Selasa (6/10/2020).
Baca Juga: Punden Keramat Mojokerto Ternyata Candi Peninggalan Majapahit
Khoirul menambahkan untuk harga pun bermacam-macam. Ia menjual Goliat dengan harga Rp 5 juta, Esmi Golden Rp 4 juta, Tiara Mutasi Rp 3,5 juta, Romantik Love Rp 3 juta, Krisna Konon, Rp 3 juta, Muksom Lokal Rp 3 juta, Kansa Rp 2 juta. Widuri Rp 1,5 juta, Khanza Rp 2 juta. Mutiara Rp 1,5 juta dan Exotic Mutasi Rp 1,2 juta.
Tanaman ini sangat tepat menjadi pilihan sebagai hiasan ruangan, karena corak dari daunnya sangat unik dan cantik. Dengan warna daun yang coraknya sangat cerah dan menonjol itu membuat penghobi tanaman jenis ini merasa betah saat berada dalam rumah.
Sementara untuk merawat Aglaonema cukup menyiramnya dengan air yang tercampur pupuk setiap dua kali dalam seminggu. Yang terpenting tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Bila terkena matahari secara langsung daunnya akan kering dan berubah warna.
Khoirul mengaku tidak melayani penjualan Aglaonema secara online, karena ketika pengiriman dapat menyebabkan tanaman rusak. Hal tersebut dapat mempengaruhi tampilan Aglaonema.
“Setiap minggu Aglaonema yang terjual sekitar 40 hingga 50 pot dengan harga dan jenisnya bervariasi. Sementara untuk tanaman jenis rondo bolong pada wilayah Sidoarjo tidak begitu laku,” pungkas Khoirul.