Surabaya, Liputanjatim.com – Perayaan Hari Santri Nasional di Banyuwangi, Jawa Timur, dipastikan akan berlangsung meriah. Berbagai acara akan digelar pada perayaan ini, mulai khataman Al Quran hingga gerak jalan sarungan ala santri, telah disiapkan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) setempat.
“Mulai 17 Oktober 2017 mendatang, perayaan Hari Santri Nasional sudah kita mulai,” ucap Ketua RMI Banyuwangi, KH Ahmad Munib Syafaat, Jumat (29/9/2017).
Agenda paling awal adalah khataman Al Quran sebanyak 10.000 kali, yang diikuti seluruh santri di Bumi Blambangan. Puncaknya, yakni khataman secara serempak, dilakukan pada malam puncak Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2017.
Puncak kemeriahan Jalan sehat dan gerak jalan dengan hadiah Rp 50 juta digeber Asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU). Acara ini digelar di dua tempat sekaligus, yang bertempat di Kecamatan Genteng dan Purwoharjo pada tanggal 21 Oktober atau sehari jelang Hari Santri Nasional.
Puncak acara ini dipastikan akan menarik perhatian masyarakat luas, baik dari kalangan santri maupun umum. Peserta yang ikut dalam acara tersebut di harapkan memakai pakaian ala santri, lengkap dengan kopiah dan sarung. Panitia sengaja mengemas acara dengan berpakaian ala santri ini, guna mempromosikan serta menunjukan eksistensi Pesantren, yang merupakan pendidikan asli Nusantara.
“Dan tanggal 22 Oktober, kita juga melakukan upacara peringatan Hari Santri Nasional diseluruh Pesantren di Banyuwangi dan di Pendopo Kabupaten,” pungkas tokoh muda NU yang juga Rektor IAIDA Blokagung Banyuwangi ini.
