Liputanjatim.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Ekonomi pedesaan tidak boleh lepas dari kearifan lokal setiap daerah. Budaya dan adat istiadat yang dimiliki desa merupakan aset penting yang harus terus dipertahankan.
Hal tersebut disampaikan Gus Menteri sapaan akrab Menteri Desa PDTT saat menjadi narasumber dalam acara Webinar dengan tema ‘UNESA Membangun Desa di Masa Covid 19’, sekaligus melepas sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), di kantor Kemendes PDTT Jakarta, Senin (29/6/20).
“Tidak ada gunanya kita melakukan pembangunan SDM tanpa peningkatan ekonomi, tidak ada gunanya melakukan peningkatan ekonomi tanpa berupaya meningkatkan penguatan potensi SDM. Tidak ada gunanya sehat tanpa pengetahuan, tanpa kecukupan ekonomi, tanpa ilmu. “Apapun, dimanapun, dan bagaimanapun caranya, membangun desa tidak boleh keluar dari akar budaya dan adat istiadat desa,” ujar Gus Menteri.
Dalam kesempatan itu juga, Gus Menteri menyampaikan konsep pembangunan Desa dilakukan dengan perinsip semangat gotong royong (Holopis Kuntul Baris). Maka dirinya berharap kepada seluruh civitas akademi UNESA (Universitas Surabaya) serta mahasiswa KKN untuk memegang prinsip gotong royong dalam membantu pembangunan di Desa.
“Apakah tentang pembangunan ekonomi desa, edukasi agar masyarakat desa terdidik; berpengetahuan; memiliki wawasan luas, maka itupun harus dilakukan dengan semangat gotong royong,” tegas Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.
Gus Menteri berharap, mahasiswa yang melakukan KKN dapat menggali ide pemikiran dan melakukan berbagai tindakan terbaik untuk menjawab kebutuhan masyarakat desa. Ia berpesan, agar mahasiswa KKN dapat menjadi agent of change (agen perubahan) dan menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.
“Kepada mahasiswa, harapan besar masyarakat ada di pundak kalian. Singsingkan lengan baju untuk berkontribusi pada pembangunan nasional,” ujar Gus Menteri. [hy]