Liputanjatim.com – Senyum kembali tampak dari para perawat Ponkesdes di wilayah Bojonegoro Jawa Timur. Pejuang kemanusiaan yang kini berada di garda terdepan dalam melayani kesehatan masyarakat di tengah wabah covid-19 itu akhirnya mendapatkan kepastian bahwa gajinya yang sempat tertunda dalam waktu dekat akan cair. Kabar tersebut disampaikan oleh perawat Achnul Arief, S. Kep.NS yang bertugas di Unit Kerja Ponkesdes Tulungagung UPTD Puskesmas Malo Bojonegoro.
Arief menyampaikan bahwa pihaknya besok Rabu (29/4/2020) akan melakukan penandatanganan SPJ gaji selama empat bulan yang terhitung dari bulan Januari – April 2020. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh seluruh perawat ponkesdes di wilayah Bojonegoro. “Kalau selesai penandatanganan semua perawat dan disetor ke dinas kesehatan. Biasanya sekitar satu Minggu setelah itu sudah cair,” ungkap Arif saat dikonfirmasi liputanjatim.com, Selasa (28/4/2020).
Pasalnya, keterlambatan gaji perawat poskesdes di wilayah Bojonegoro setiap awal tahun sering terjadi sejak 10 tahun yang lalu. Hal tersebut membuat para perawat gigit jari karena harus memutar otak dalam memanajemen keuangan di dalam keluarganya. Untuk tahun ini, 2020 keterlambatan gaji perawat juga kembali terjadi hingga akhir bulan April. Namun Arief dan kawan-kawan tidak lagi khawatir karena sudah mendapatkan kepastian setelah madul kepada Ketua Fraksi PKB Jatim Fauzan Fuadi.
“Alhamdulillah dibantu dengan Pak Fauzan, selaku DPR dari Fraksi PKB Jawa Timur dalam menyalurkan aspirasi tentang gaji yang molor ini. Dan semoga kedepannya gaji ini tidak molor lagi. Karena selama 10 tahun saya bekerja di Ponkesdes, birokrasinya seperti ini, selalu molor awal tahun,” ujanya.
Ia merasa sangat senang karena haknya sebagai pelayan kesehatan dipenuhi oleh Pemprov Jawa Timur. Sebab tidak semua perawat ponkesdes membuka praktek di rumahnya, sehingga tidak memiliki penghasilan selain gaji dari pemerintah. “Kasihan teman-teman, kadang ada yang sampek HP-nya dijual juga karena gaji belum cair,” pungkasnya.
