Liputanjatim.com – Fraksi PKB DPRD Jawa Timur dalam refleksi Satu Tahun Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak memimpin Jawa Timur melihat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemprov Jawa Timur. Dari 11 capaian kerja, fraksi PKB menyoroti soal kemiskinan di Jawa Timur.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi menyampaikan apresiasi karena persentase penduduk miskin Jawa Timur mengalami penurunan dari 10,85 persen pada September 2018 dan September 2019 menjadi 10,20 persen. Meskin mengalami penurunan, angka tersebut kata Fauzan sangat kecil, karena hanya 0,65 persen selama satu tahun. Dalam bentuk satuan, jumlah penduduk miskin 2018, 4. 292 ribu jiwa menjadi 4.056 ribu jiwa di 2019 atau turun 236 ribu jiwa.
“Sebab itu kemiskinan di Jawa Timur masih menjadi PR Besar Pemprov Jatim,” ungkap.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 6,84 persen turun menjadi 6,77 persen pada September 2019. Sementara itu, persentase penduduk miskin di pedesaan pada Maret 2019 sebesar 14,43 persen turun menjadi 14,16 persen pada September 2019.
Selain masalah kemiskinan, Fraksi PKB Jatim juga menyoroti program pendidikan unggulan Gubernur Khofifah, yaitu TisTas (Gratis dan Berkualitas). fauzan menilai, program tersebut perlu diperjelas sehingga tidak memunculkan polemik antara wali murid dengan pihak sekolah. Termasuk urgensi menerbitkan payung hukum untuk tetap membuka kesempatan bagi Kab/Kota untuk sharing bantuan pendanaan ke sekolah.
Lebih lanjut, politisi dari dapil Bojonegoro-Tuban itu menilai bahwa Jawa Timur perlu membangun model pendidikan toleransi anti-radikalisme ekstrem (preventing violence extremism) untuk siswa SMA, pendidik, dan tenaga kependidikan. “Termasuk juga untuk calon pekerja migran Indonesia. Karena ada indikasi kuat bahwa tingkat keterpaparan mereka terhadap virus radikalisme semakin meningkat,” katanya.