Liputanjatim.com – Harga cabai di pasar tradisional Ponorogo mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Terbaru, harga di pasar berada di kisaran Rp 80.000 per kilogram.
Hal ini banyak dikeluhkan oleh para pedagang di pasar Bungkal. Mereka mengaku sejak harga cabai naik, pembeli mulai sepi karena naiknya harga cabai dan komoditas pokok lainnya.
“Sejak libur natal lalu mulai naik, awalnya Rp 30 ribu/kg terus naik sampai Rp 80 ribu/kg,” ungkap salah satu pedagang Utami (45) kepada awak media, Sabtu (18/1/2020).
Selain itu, kenaikan komoditas cabai mulai naik secara signifikan sejak pasca tahun baru. Bahkan, menurut Utami, pernah harga cabai naik di kisaran Rp 10 ribu per kilogram dalam sehari.
“Subuh kulakan harganya Rp 50 ribu/kg, sore saya beli Rp 60 ribu/kg, itu sekitar 3 hari lalu,” ucapnya.
Senada dengan Utami, pedagang cabai lainnya Tumini mengaku jika kenaikan harga cabai dikarenakan tersendatnya pasokan dari penyuplai di daerah penghasil. Salah satunya dari Kediri dan Blitar, namun sampai saat ini pasokan dari kedua daerah tersebut semakin menipis.
“Di Ponorogo juga banyak petani cabai yang gagal panen, katanya karena cuaca. Akhirnya banyak yang kena penyakit tanaman,” jelasnya.
Untuk meminimalisir kelangkaan cabai, Tumini mengaku menjual cabai dalam jumlah dikit. Selain itu, strategi tersebut untuk mengantisipasi harga cabai yang berubah-ubah.
“Dulu soalnya pernah kulakan dalam jumlah besar, pagi saya beli harganya mahal. Sore saya jual harganya turun, saya rugi jadinya,” pungkas Tumini.