Liputanjatim.com – Jelang Persebaya Surabaya VS Arema FC, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghimbau kepada kedua suporter untuk menjaga kondusivitas selama dan sesudah pertandingan.

Sebab, Persebaya dan Arema FC memang punya sejarah rivalitas yang panjang sebagai tim besar di Jawa Timur.

“Teruntuk Bonek Persebaya dan Aremania Arema FC, tolong jaga kondusifitas selama dan sesudah pertandingan. Jaga ketertiban, jaga sopan santun, jaga kebersihan, jangan ada yel-yel berbau rasisme, lempar-lemparan botol, tidak boleh ada provokasi dan jangan terpancing provokasi,” kata Khofifah melalui akun IG-nya @khofiah.ip, Selasa (9/4/2019).

Selain itu, ia juga mengajak para pendukung kedua klub untuk menunjukkan bahwa suporter Jawa Timur tidak kampungan. Jika masih ada yang membandel, Khofifah memerintahkan para aparat untuk menindak tegas pelakunya.

“Kalau ada suporter yang membandel, amankan. Kalau ada yang cantik dan ganteng, ajak kenalan, siapa tahu kalian berjodoh dan menikah. Jangan sampai Jawa Timur di cap kampungan karena suporter sepakbolanya rusuh dan gak bisa diatur. Piala Presiden 2019 punya Jawa Timur,” tegasnya.

Sementara itu, sebanyak 50 ribu tiket final Piala Presiden 2019 terjual ludes dalam waktu 11 menit sejak penjualan dibuka. Tiker yang terdiri dari dua kategori itu dijual secara online.

“Tiket kita jual secara online mulai Minggu (7/4) lalu. Kita buka pada pukul 12.00 WIB. Sekitar pukul 12.11 WIB sudah habis terjual. Ada dua kategori tiket yakni fans dan super fans saja,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persebaya Surabaya Wisnu Sakti Buana.

Untuk kategori fans tiket dibanderol Rp 50 ribu. Sedangkan untuk tiket super fans dibanderol Rp 250 ribu.

Ludesnya puluhan ribu tiket tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan laga derby Jawa Timur tersebut di final Piala Presiden 2019. Laga leg pertama itu akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4) pukul 15.30 WIB.