2.500 Peserta Ikuti Casting FOUFO, Bayu Skak Mencari Talenta Lokal

Liputanjatim.com – Skak Studios dan Sinemart menggelar Open Casting film Foufo di Kaza Mall Surabaya disambut antusias ribuan peserta. Tercatat sekitar 2.500 pendaftar memperebutkan 18 karakter yang akan dihidupkan dalam film tersebut.

Audisi ini menjadi ajang terbuka bagi seluruh masyarakat, terutama talenta lokal dari Madura yang belum pernah tampil di layar lebar tetapi memiliki bakat akting dan semangat bercerita yang kuat.

Film Foufo, karya terbaru sutradara muda asal Malang, Bayu Skak, mengusung drama keluarga berlatar budaya Madura. Dengan balutan komedi segar dan elemen fiksi ilmiah, cerita ini mengisahkan seorang pengepul rongsokan asal Madura yang bercita-cita memperbesar usahanya lewat pinjaman bank.

Namun, mimpi itu berubah drastis ketika ia menemukan pesawat UFO yang terdampar di pinggiran kota, lengkap dengan alien hidup di dalamnya yang memerlukan bantuan.

Foufo menjadi proyek ambisius hasil kolaborasi dua rumah produksi dengan reputasi besar. Skak Studios, didirikan oleh Bayu Skak dan Ricky Ramadhan Setiyawan, dikenal dengan karya-karya seperti Yowis Ben, Sekawan Limo, dan serial Lara Ati yang mengangkat dinamika masyarakat lokal dengan gaya jenaka dan relevan.

Di sisi lain, Sinemart, rumah produksi yang telah menghasilkan lebih dari 280 serial TV dan 24 film layar lebar, membawa pengalaman panjang dalam meramu cerita yang menyentuh hati.

Eksekutif produser Sinemart, David S. Suwarto, menegaskan bahwa Foufo adalah bentuk eksplorasi narasi yang mengakar pada identitas budaya bangsa Indonesia.

“Kami ingin menghadirkan cerita lokal yang kuat dengan semangat kolaboratif. Foufo adalah bukti bahwa budaya kita bisa menjadi bahan cerita yang universal dan relevan bagi semua orang,” ungkap David, Minggu (20/4/2025).

Lebih dari sekadar tontonan, Foufo dirancang sebagai refleksi ringan tentang harapan, keterbatasan, dan nilai-nilai kekeluargaan di masyarakat urban pinggiran. Dengan pendekatan visual khas dan keberanian mengeksplorasi cerita yang tidak biasa, film ini diharapkan mampu menghadirkan hiburan yang jenaka sekaligus menyentuh.

Bayu Skak menjelaskan bahwa melalui film ini, ia ingin menunjukkan sisi unik budaya Madura dalam balutan cerita yang menghibur dan bermakna.

“Kami ingin penonton tertawa, tetapi juga merenungkan tentang harapan dan makna keluarga,” kata Bayu.

Audisi yang sukses menyedot perhatian ini membuktikan besarnya antusiasme masyarakat terhadap film dengan akar budaya lokal yang kuat. Dengan semangat kolaborasi yang kokoh, Foufo diharapkan menjadi salah satu karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.

Film ini dijadwalkan mulai produksi dalam waktu dekat dan diproyeksikan menjadi salah satu film yang dinantikan di tahun mendatang. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here