Kisah Si Kembar dari Teknik Komputer ITS, Lulus Bareng dan Punya Mimpi Berbeda

Rasyid dan Risyad wisuda di kampus ITS/Foto: Dok Humas ITS

Liputanjatim.com – Momen wisuda ke-131 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menghadirkan cerita unik dan inspiratif. Dalam prosesi yang digelar di Grha Sepuluh Nopember ITS pada hari kedua, dua mahasiswa kembar dari Departemen Teknik Komputer berhasil mencuri perhatian.

Mereka adalah Muhammad Rasyid Ibenzani dan Muhammad Risyad Ibenzani, saudara kembar identik asal Tangerang yang menempuh pendidikan bersama sejak awal kuliah hingga resmi diwisuda. Tak hanya kompak dalam perjalanan akademik, keduanya juga sering kali membuat orang keliru membedakan satu sama lain.

“Seringkali orang-orang jadi salah membedakan kita juga,” ujar Risyad, sang adik, pada Selasa (15/4/2025).

Selama kuliah, Rasyid dan Risyad dikenal saling mendukung satu sama lain. Namun menariknya, meski berakhir di jurusan yang sama, keduanya mengaku keputusan itu bukan bagian dari rencana awal bersama.

“Dari awal saya memang milih departemen ini, berbeda sama kakakku yang ada beberapa pilihan lain,” ungkap Risyad.

Minat mereka terhadap dunia komputer dan teknologi telah tumbuh sejak kecil. Kebiasaan bermain gim dan mengotak-atik komputer menjadi aktivitas favorit yang mempererat minat tersebut.

“Karena kita kadang dibatasin sama gim, jadi suka mengotak-atik komputer untuk cari tahu,” tambahnya.

Tak hanya teknologi, si kembar kelahiran Medan, 18 Mei 2003 ini juga memiliki hobi di bidang seni, terutama menggambar. Perpaduan antara kecintaan terhadap teknologi dan seni mendorong mereka aktif di berbagai kegiatan kampus, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa ITS Foreign Language Society (IFLS), serta mengikuti sejumlah magang dan proyek tugas akhir yang mendukung minat mereka.

Tugas akhir keduanya pun memiliki benang merah serupa, yakni mengembangkan aplikasi untuk membantu pengguna memahami dan mengoperasikan sistem multi-robot.

“Perbedaannya saya lebih kepada bentuk dunia asli dengan robot, sedangkan Risyad yang lebih kepada lingkungan simulasinya yang dibuat,” jelas Rasyid.

Meski memiliki banyak kesamaan, keduanya juga memiliki fokus minat yang berbeda. Rasyid lebih tertarik pada pengembangan perangkat lunak, sementara Risyad lebih mendalami perangkat keras.

Kini setelah lulus, keduanya telah menyiapkan rencana masing-masing. Risyad berencana melanjutkan studi S2 di bidang robotik, sedangkan Rasyid ingin langsung terjun ke industri gim development.

Perjalanan akademik mereka selama di ITS juga menjadi bagian dari kontribusi terhadap tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 mengenai Pendidikan Berkualitas.

Menutup kisahnya, keduanya berharap momen kelulusan ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan impian mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here