Liputanjatim.com – Warga di Desa Blongsong dan Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, mengeluhkan bau limbah sejak sebulan lalu, yang diduga berasal dari pabrik rokok PT Putera Jaya Sakti Perkasa.
“Bau limbah perusahaan tersebut mulai terasa sejak satu bulan lalu, saat pabrik rokok melakukan produksi,” kata Kholis, warga Desa Blongsong, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, bau akan semakin mengganggu pernapasan saat produksi pada siang hari.
“Baunya itu akan semakin menyengat saat produksi di siang hari, kita napas saja sampai terganggu,” ujarnya.
Kholis dan warga lainnya khawatir dengan bau menyengat yang menyebar ke permukiman, selain mengganggu dampak yang akan ditimbulkan ke depannya menjadi ancaman bagi mereka.
Hal sama dirasakan Titin Agustina, warga Karanggayam, Desa Blongsong. Terutama anaknya yang masih berusia 5 tahun saat ini mengalami gangguan pernapasan.
“Jadi kalau kena bau rokok langsung batuk, tiap hari batuk anaknya. Baunya menyesakkan dada. Saya sendiri itu kadang tenggorokan rasanya kering kalau bau itu,” ungkapnya.
Bahkan menurut Titin, anaknya harus bolak-balik menjalani perawatan dokter karena batuk dan sesak napas akibat setiap harinya menghirup bau limbah pabrik tersebut.
“Tadi malam tenggorokannya juga terganggu sampai batuk parah. Lho gini dia langsung batuk. Kalau batuknya agak (keras) itu dia langsung sesak,” katanya.
Sejumlah warga yang tidak tahan dengan bau limbah yang menyengat, terpaksa memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Iya pakai masker, enggak kuat baunya dari pabrik rokok itu,” ucap Erna, warga Desa Pasinan.
Menurutnya, bau limbah pabrik tersebut muncul setiap hari dan sudah berlangsung satu bulan ini. Terkadang aromanya menyengat sampai membuat sesak napas.
“Kata warga yang kerja di pabrik situ, baunya terasa menyengat biasanya saat proses pencampuran tembakau dan saos rokok,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan PT Putera Jaya Sakti Perkasa, Bambang Laras, mengaku sampai sekarang pihaknya merasa belum ada keluhan dari warga.
“Jadi kami tidak bisa untuk menindaklanjuti itu. Kalau secara tertulis ataupun warga datang sendiri kami baru bisa kroscek, betul enggak bau yang disebabkan yang dirasa oleh warga katanya itu berasal dari sini. Kalau warga tidak pernah komplain, kita ya kan ndak bisa,” katanya.