Gombengsari Banyuwangi, Desa Wisata dengan Keunikan Kopi Robusta dan Pesona Alam

Meracik olahan kopi bersama masyarakat/Foto: Istimewa Kemenparekraf

Liputanjatim.com – Banyuwangi kota yang dikenal dengan julukan “The Sunrise of Java,” semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia melalui pengembangan desa-desa wisata. Salah satu desa wisata yang menarik perhatian adalah Desa Wisata Kampung Kopi Gombengsari. Terletak di kaki Gunung Ijen dengan ketinggian 400-650 meter di atas permukaan laut, Gombengsari menawarkan udara sejuk dan potensi wisata berbasis alam, budaya, dan edukasi.

Mengutip situs Kementerian Pariwisata, hingga saat ini, terdapat 4.812 desa wisata yang terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata. Beberapa di antaranya berada di Kabupaten Banyuwangi. Dengan segala potensinya, Banyuwangi telah menjadi rumah yang nyaman bagi aktivitas wisata yang memberikan banyak dampak positif bagi warga lokal.

Salah satunya ditunjukkan Desa Wisata Kampung Kopi Gombengsari. Destinasi ini sangat cocok untuk para pencinta kopi karena salah satu hasil utama di Gombengsari adalah kopi robusta. Namun, tak hanya agrowisata kopi, potensi desa wisata ini juga mencakup peternakan, wisata alam, hingga budaya.

Surga bagi Pecinta Kopi

Dengan luas perkebunan kopi mencapai 1.998 hektare, Gombengsari dikenal sebagai penghasil kopi robusta berkualitas. Wisatawan yang datang tidak hanya bisa mencicipi kopi khas desa ini, tetapi juga belajar langsung tentang proses pengolahan kopi, mulai dari pemetikan biji, pengolahan hasil panen, hingga metode tradisional seperti sangrai dan menyeduh kopi.

Harmoni Agrowisata dan Peternakan

Keunikan lain yang ditawarkan Gombengsari adalah integrasi antara sektor perkebunan dan peternakan. Tanaman naungan kopi dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara kotoran kambing etawa digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman kopi. Sistem ini mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat.

Atraksi Wisata yang Memukau

Selain agrowisata, Gombengsari juga memiliki sejumlah destinasi alam yang menawan. Air Terjun Goa Pengantin, Puncak Asmoro, dan Wisata Sumber Manis menjadi pilihan utama wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam desa ini. Puncak Asmoro bahkan menawarkan panorama unik, di mana pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang laut yang memukau.

Wisata Edukasi dan Budaya

Desa ini juga menghadirkan konsep wisata edukasi yang memperkaya wawasan pengunjung. Selain belajar tentang kopi, wisatawan dapat mengikuti edukasi perah susu kambing etawa atau menikmati seni budaya lokal seperti musik patrol dan sepak bola api. Tanaman tembakau yang banyak ditanam di pekarangan rumah warga menambah nuansa autentik kehidupan pedesaan.

Fasilitas Penunjang Wisatawan

Untuk mendukung kenyamanan wisatawan, Gombengsari menyediakan berbagai fasilitas, termasuk homestay yang dikelola oleh warga, warung kopi, area parkir, dan pemandu wisata lokal. Desa ini juga menawarkan pelatihan membuat produk berbasis kopi, seperti sabun kopi dan lilin aromaterapi, yang bisa menjadi kenang-kenangan khas bagi wisatawan.

Memberdayakan Ekonomi dan Melestarikan Budaya

Pengembangan Desa Wisata Gombengsari tak hanya memberikan pengalaman berharga bagi wisatawan, tetapi juga membawa dampak positif bagi warga lokal. Dengan meningkatnya kunjungan wisata, perekonomian masyarakat pun terdorong, budaya lokal semakin dilestarikan, dan fasilitas desa terus berkembang.

Kampung Kopi Gombengsari adalah bukti nyata bagaimana desa wisata dapat menjadi sarana untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat. Jika Anda mencari pengalaman wisata yang berbeda dan berkesan, Gombengsari adalah destinasi yang patut masuk dalam daftar kunjungan Anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here