Liputanjatim.com – Pelaksanaan uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diterapkan di delapan kota/kabupaten Jawa Timur, yaitu Sidoarjo, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Madiun, Magetan, Bojonegoro, dan Malang. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan mekanisme pelaksanaan yang efektif dan berkelanjutan.

Ketua DPRD Jawa Timur, Musyafak Rouf, menekankan perlunya penataan mekanisme program ini sebelum diimplementasikan secara penuh. Harapannya program MBG ini tidak hanya berjalan efektif, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, terutama pelajar.

“Kalau bisa ya ditata dulu dengan uji coba dua atau tiga hari, kemudian dievaluasi, lalu dicoba lagi. Ini artinya kita mencoba metode trial and error,” ujarnya dalam program bincang-bincang di YouTube Jawa Pos TV Digital, Selasa (7/1/2024).

Cak Syafak sapaan akrabnya ini menegaskan bahwa pentingnya koordinasi lintas pemerintahan untuk keberhasilan program MBG ini. Uji coba program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyelaraskan berbagai teknis di lapangan.

“Untuk pembiayaannya, program ini perlu segera dilakukan rapat koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota, termasuk dinas-dinas terkait, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas sekaligus Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Suhartono, menyatakan bahwa uji coba ini bertujuan untuk menyempurnakan program agar dapat berkelanjutan. Menurutnya, uji coba ini akan dilakukan secara bertahap selama semester ini.

“Ini masih harus dilakukan uji coba-uji coba. Barangkali dalam semester ini kita akan melihat permasalahan-permasalahan yang muncul dan apa yang perlu kita kembangkan,” ujarnya.

Menurut Suhartono, evaluasi dan perbaikan akan terus dilakukan hingga program mencapai bentuk optimal. “Kalau kita sudah tahu titik-titik kelemahan yang perlu ditambahkan, maka pada semester berikutnya kita akan fokus pada perbaikan program Makan Bergizi Gratis ini,” tutupnya.

Dengan uji coba ini, pemerintah Jawa Timur berharap dapat menemukan model teknis terbaik untuk diterapkan secara berkelanjutan, termasuk dalam hal sumber daya manusia, akomodasi, dan peralatan pendukung lainnya. Program MBG diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan dan kesehatan generasi muda di Jawa Timur.