Liputanjatim.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan peninjauan langsung ke beberapa lokasi yang terdampak genangan air. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan penanganan banjir berjalan dengan efektif dan cepat.
Selama 15 jam tanpa henti, Eri Cahyadi memantau situasi banjir sejak Selasa (24/12/2024) malam hingga Rabu (25/12/2024) siang. Ia berupaya memastikan setiap kawasan dapat kering dalam waktu dekat.
“Air tidak bisa masuk karena Kali Surabaya sudah penuh. Terus, Sungai Jagir juga meluap,” ungkap Eri. Pernyataan ini mencerminkan kondisi kritis yang dihadapi oleh Surabaya saat ini.
Eri menjelaskan bahwa aliran air yang seharusnya menuju Sidoarjo terhambat. Hal ini disebabkan oleh pasang air laut yang menyebabkan air berbalik dan mengakibatkan banjir di wilayah tersebut.
Di Rungkut Menanggal, Eri menambahkan, “Aliran air tidak jalan karena seharusnya menuju ke Sidoarjo dan laut. Tapi saat ini terjadi pasang sehingga air balik ke wilayah ini.”
“Saat Sidoarjo banjir, air dari waduk SIER tidak bisa mengalir dan justru balik ke Tenggilis,” tambahnya. Ini menunjukkan dampak saling terkait antara daerah yang terendam banjir.
“Surabaya ini hilir, hulunya ada di Jombang dan Mojokerto,” kata Eri.
Ia menekankan bahwa hujan yang terjadi di daerah hulu akan berdampak langsung pada kondisi di Surabaya.
“Insyaallah kalau hujan maksimum seperti yang disampaikan BMKG, kita masih bisa mengatasi. Banjir rob pun tidak parah,” ujarnya, memberikan harapan bagi warga Surabaya.
Namun, Eri juga mengingatkan, “Kemarin pengelola BBWS Brantas datang ke Surabaya, menyampaikan bahwa Jombang, Lamongan, dan Mojokerto hujan, di sana banjir semua.”
Kondisi ini membuat sungai tidak mampu menampung aliran air yang masuk. Wali Kota berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Dengan langkah cepat dan responsif, diharapkan genangan air dapat segera teratasi. Wali Kota Eri Cahyadi berjanji akan terus berupaya menjaga keselamatan warga Surabaya.