PROBOLINGGO, Liputanjatim.com – Masyarakat Probolinggo khususnya Kelurahan Mayangan dua tahun terakhir menjadi resah akan kebutuhan air bersih, Keresahan itu disebabkan debit sumber air mulai berkurang dan keruh. Menurut Budianto, fenomena ini terjadi akibat dari adanya proyek reklamasi Tanjung Tembaga yang ada di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, jum’at (9/12/17)
Proyek Pelabuhan yang dibangun dengan dana APBN tersebut mempunyai dampak positif dan negatif pada lingkungan yang ada disekitar pesisir. Seharusnya Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat mempertimbangkan tentang Undang-undang nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan hidup, yang secara regulatif mendasari kebijakan yang ada di Indonesia .
Undang undang ini menjamin dalam pelaksanaan pembangunan adanya keselarasan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan komponen lingkungan lainya, serta dapat memenuhi masa kini dan menjaga kelestarian untuk masa yang akan datang. Dampak negative secara umum dari reklamasi pesisir pantai adalah
- Tingginya permukaan air laut, karena area yang sebelumnya berfungsi sebagai kolam berubah menjadi daratan
- Akibatnya Peninggian permukaan air laut maka daerah pantai lainya rawan tenggelam, atau setidaknya air laut yang asin itu naik kedaratan sehingga banyak tanaman yang mati, area persawahan sudah tidak bias digunakan untuk bercocok tanam , ini akan terjadi di daerah pedesaan pinggir pantai.
- Musnahnya tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu, dan apabila gangguaan dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi perubahan cuaca serta kerusakan planet bumi secara total.
- Pencemaran laut akibat kegiatan di area reklamasi dapat menyebabkan ikan mati sehingga nelayan kehilangan pekerjaan.
Dari salah satu dampak negative itu adalah masalah air bersih, akibat dari pengerukan tanah secara besar besaran yang berakibat pada sumber air bersih yang ada dilingkungan sekitar reklamasi, disamping debitnya yang mengalami penurunan airnyanya pun menjadi sangat keruh. [red]