Liputanjatim.com – Ketua Umum Sinode Gereja Masehi Injili, Pendeta Samuel Benyamin Pandi menegaskan bahwa Gus Dur layak mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional.
Pertanyaan ini digaungkan dalam acara Silaturahmi Kebangsaan bertajuk “Mengenang Guru Bangsa Gus Dur” yang diadakan di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta pada 13 Desember 2024.
Menurut Pendeta Samuel, meskipun ada pihak yang mungkin enggan memberikan gelar tersebut, hal itu bukanlah masalah utama. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Gus Dur di hati masyarakat.
“Kalau tidak mau kasih pun itu soal lain, tapi kalau rakyat bilang dia tetap pahlawan, dia tetap guru, dia tetap father,” ujarnya.
Pendeta Samuel menambahkan bahwa siapapun pemimpin yang ada saat ini akan merasa malu jika tidak memberikan penghormatan yang layak kepada Gus Dur. Ia ingin menunjukkan bahwa Gus Dur memiliki tempat yang istimewa dalam sejarah bangsa.
“Siapapun pemimpinnya dia akan malu karena ada pemimpin yang pantas untuk menerima lebih hebat, tetapi kamu tidak memberi kesempatan pada dia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pendeta Samuel mengingatkan bahwa tidak ada gerakan di bumi ini yang lebih hebat dari gerakan rakyat. Ia percaya bahwa suara rakyat adalah yang paling menentukan dalam menilai seorang tokoh.
“Saya kasih tahu, tidak ada gerakan di bumi ini yang lebih hebat dari gerakan rakyat,” ungkapnya.
Dalam konteks ini, Pendeta Samuel mengajak semua pihak untuk menghargai jasa dan kontribusi Gus Dur dalam membangun bangsa. Ia menekankan pentingnya mengenang dan menghormati tokoh-tokoh yang telah berjuang untuk keadilan dan kemanusiaan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Gus Muhaimin dan Rusdi Kirana, yang turut mengenang jasa dan pemikiran Gus Dur. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya peran Gus Dur dalam sejarah politik dan sosial Indonesia.
Pendeta Samuel juga menekankan bahwa Gus Dur adalah simbol persatuan dan toleransi di Indonesia. Pesan ini sangat relevan di tengah kondisi masyarakat yang sering kali terpecah belah oleh perbedaan.
Sebagai penutup, Pendeta Samuel berharap agar masyarakat terus mengingat dan meneladani nilai-nilai yang diajarkan oleh Gus Dur. Ia percaya bahwa dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik dan harmonis.
“Marilah kita bersama-sama menjaga warisan Gus Dur dan meneruskan perjuangannya untuk bangsa ini,” pungkas Pendeta Samuel Pandi. Dengan semangat ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai jasa para tokoh bangsa dan terus berjuang untuk keadilan dan persatuan.