Bacagub Luluk Yakin Jatim Bisa Naik Kelas Jadi Provinsi Bertaraf Dunia

Liputanjatim.com – Bakal Calon Gubernur Jawa Timur yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah optimis bahwa Jatim bisa naik kelas menjadi provinsi hingga ke taraf internasional.

Keoptimisan Luluk itu bukan sekadar banyolan belaka. Dikatakan, Jatim memiliki modal besar untuk menjadi salah satu provinsi bergengsi di kancah internasional.

Dimulai dari sejarah, Jatim kaya akan sejarah dan kebudayaan yang tidak dimiliki oleh provinsi-provinsi lain. Fakta-fakta tersebut merupakan tantangan memacu semangat bagaimana kejayaan yang dulu pernah diraih dapat terulang kembali.

“Bagaimana menjadikan sejarah Jawa Timur yang sudah sangat besar sejak di era, entah itu Empu Sendok, Mojopahit, Airlangga dan lain lain. Kita bisa melesat menjadi provinsi yang kelas dunia itu tantangan kita hari,” kata Luluk Konferwil PW Fatayat NU Jatim di Surabaya, Sabtu (7/9/2024).

Tidak hanya cukup dari fakta sejarah, anggota DPR RI yang dikenal sebagai aktivis perempuan dan anak ini juga menjelaskan bahwa Jatim memiliki potensi-potensi alam yang begitu besar. Fasilitas bertaraf internasional sudah tersedia di Jatim.

Ketersediaan infrastruktur yang ada menjadi kekuatan dasar untuk mencapai provinsi dunia, dan hal itu bukan suatu hal yang mustahil bagi Jatim untuk diwujudkan.

“Kita punya pelabuhan internasional, ya kita punya perbatasan dengan samudra india. Kita juga punya bandara internasional kedua terbesar setelah Jakarta. Kita juga berdekatan dengan bandara-bandara penyangga yang lain, yang kita punya,” ujarnya.

“Banyuwangi kemudian di blora itu juga ada bandara, dan yang sekarang rintisan itu juga ada di Kediri rintisannya,” kata dia.

Tidak hanya itu, lanjut Luluk, kelebihan Jatim lainnya memiliki penduduk yang bermental kuat dan dapat berkembang dimanapun mereka berada. Orang Jatim selalu mengisi ruang-ruang di daerah lain, yang turut menjadi penanda bahwa Jatim bisa melesat maju mengalahkan provinsi-provinsi yang lain.

“Kita punya orang-orang Jawa Timur yang punya naluri dan karakter enggak takut untuk merantau,” tuturnya.

“Itu artinya kita punya modal sumber daya manusia yang tidak lemesan, yang semangat, yang produktif dan mau bekerja keras,” lanjutnya.

Namun demikian, kemampuan warga Jatim tidak mendapat support layak dari pemerintah. Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim masih berada jauh dibawah provinsi lain di Indonesia. Hal tersebut kontradiktif dengan kondisi Jatim yang sangat besar dan memiliki beraneka sumber daya alam.

“Kita [Jatim] ini ranking ke 12 dari 38 provinsi di Indonesia. Bukan cuma ranking 2, apalagi satu tapi ranking 12,” kata dia.

Taraf kesejahteraan masyarakat Jatim dikatakannya tidak sebanding dengan potensi alam yang dimilikinya. “Indikator utama untuk ukuran bagus gitu ya atau tidak itu bisa dilihat dari pendidikan, bisa dilihat dari ekonomi atau kesejahteraan, dan juga bisa dilihat dari soal derajat kesehatan,” pungkasnya.

Oleh karenanya, PR ayang akan dilakukannya jika diberi kesempatan memimpin Jatim yakni memberikan support baik dari segi kebijakan maupun anggaran agar keterampilan warga Jatim tidak tersia-siakan.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here